Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Peristiwa

Diperbarui: 1 Mei 2020   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : 500px.com

Angin gunung basa basi mengajak aku untuk menapaki jalan setapak menuju puncak bukit berbunga, kupu-kupu warna-warni terbang rendah dan menghisap sari madunya. 

Orang bilang tanah kita tanah sorga, hutan dan rimba lebat tumbuh subur, tempat bernaung dan berlindungnya marga satwa dari teriknya sengatan sinar mentari. 

Kala terbangun di pagi hari, kicau burung riang bersaut-sautan menyongsong pagi penuh asa dan harapan untuk kita gapai, meski kita tak pernah menyangka kapan dia kan datang?. 

Kita lupakan sejenak peristiwa menyedihkan yang mengharu biru negeri ini, mari kita coba merenung diri di bulan suci Ramadan ini, mungkin disana ada jawabnya. 

Jangan berpikir aneh-aneh yang hanya akan merusak akal sehat kita, berusaha dan pasrah adalah jalan terbaik saat ini, dan berdoa, "semoga tregedi ini segera berlalu" 

*Singosari, 1 Mei 2020*

@jbarathan 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline