Mengembang kedua telapak tangan ini, seraya mengucap syukur karena masih dipertemukan bulan Ramadan bulan yang suci.
Bulan penuh pengampungan bagi semua insan yang menjalankan ibadah puasa, tak terkecuali aku yang legam terbakar matahari.
Bulan penuh berkah untuk memperbanyak amal soleh, menapaki sudut-sudut kampung semoga menjadi ibadah yang dirahmati.
Meski peluh bercucuran, tenggorokan terasa kering serta langkah tertatih-tatih, aku tetap melangkah walau tapak kaki penuh duri.
Angin sore di bulan Ramadan menjelang buka puasa, akan terasa sejuk mengiringi derap langkah kaki kami mencari Ridho Ilahi.
*Singosari, 23 April 2020
@jbarathan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H