Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Serambi Senja

Diperbarui: 15 April 2020   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : flickr.com/Ghassan Albazy

Sore ini alam begitu tenang, angin berhembus perlahan menyapa jiwa-jiwa yang haus akan  khabar bahagia dari Sang Pencipta. 

Bergema kumandang ayat-ayat suci Al-Quran dari Masjid Agung menghiasi langit senja, satu persatu insan Tuhan kembali pulang. 

Kita yang tercekam rasa takut berkepanjangan tak kuasa berbuat apa-apa, hanya pasrah dan memohon perlindunganNya. 

Tragedi ini sungguh menyiksa, entah ini satu peringatan atau ujian dariNya? sekarang, tinggal bagaimana kita menyikapinya. 

Gemuruhnya gelombang laut tentu ada yang menggerakkannya, begitu pula "pagebluk" yang merebak cepat melanda dunia. 

Lantas, apa yang sebenarnya sedang terjadi, mengapa bisa begitu? seribu pertanyaan mengganggu pikiran kita saat ini. 

Seketika terdengar Azan Maghrib, mengajak kita untuk bersimpuh dihadapanNya, senja pun berlalu tenggelam dalam pelukan malam. 

*Singosari, 15 April 2020 

@jbarathan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline