Mendung hitam yang bergelayut manja di langit malam sejak siang tadi belum juga beranjak pergi setia menghiasi langit, bintang dan rembulan berusaha menampakkan dirinya dicelah-celah awan namun, tak mampu jua.
Malam semakin beranjak larut, keheningan ini sungguh menyiksa, kucoba menepisnya dan berlari cepat digelap malam bagai melayang di awang-awang namun, akhirnya aku terjatuh, tersungkur di jalan berlumpur.
Di tepi malam kucoba tengadahkan wajah seraya mencarimu disetiap hembusan nafas, dan terucap baris-baris kata bersyair puisi, "Tuhan jangan biarkan kami berlama-lama tercekam rasa gelisah karena CORONA".
*Singosari, 4 April 2020*
@jbarathan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H