Lihat ke Halaman Asli

Di Tepi Malam

Diperbarui: 4 April 2020   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : lighting.newstylees.com

Mendung hitam yang bergelayut manja di langit malam sejak siang tadi belum juga beranjak pergi setia menghiasi langit, bintang dan rembulan berusaha menampakkan dirinya dicelah-celah awan namun, tak mampu jua. 

Malam semakin beranjak larut, keheningan ini sungguh menyiksa, kucoba menepisnya dan berlari cepat digelap malam bagai melayang di awang-awang namun, akhirnya aku terjatuh, tersungkur di jalan berlumpur. 

Di tepi malam kucoba tengadahkan wajah seraya mencarimu disetiap hembusan nafas, dan terucap baris-baris kata bersyair puisi, "Tuhan jangan biarkan kami berlama-lama tercekam rasa gelisah karena CORONA".

*Singosari, 4 April 2020*

@jbarathan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline