Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Tak Boleh Terulang Lagi

Diperbarui: 13 Januari 2020   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : fhoto@jbarathan

Kabut tipis turun menyapa
perlahan datang menyelimuti  
semak belukar rumput hijau
dan tanah basah

Langkah kakiku seiring menyusuri
jalan setapak terbungkus kabut
pandangan hijau terhampar luas
di tepian hutan cemara

Kubutuh waktu sejenak
menenangkan hati nurani
sekian lama bergelut dengan waktu
lelah bertarung dalam kerasnya hidup

Wahai alam dekaplah jiwaku
mentari pagi kubutuh hangatmu
di langit ingin kubasuh wajahku
biar segar kurasakan lagi

Lagi-lagi kuterjebak di hutan cemara
langkahku terasa kecil dan lelah
makin dalam lagi
ku dicekam kerinduan

Jejakku jauh tertinggal
dalam lumpur yang terkubur
jenuhku adalah sebuah beban
yang tak boleh terulang lagi...

*Singosari, 13 Januari 2020
@jbarathan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline