Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Dalam Tradisi Pernikahan

Diperbarui: 13 Januari 2020   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : fhoto@jbarathan

Undangan Pernikahan

Tiada hari seindah kini
Duduk berdampingan dipelaminan suci
Diantara kawan-kawan berdasi
Tersenyum bahagia dan mesra sekali

Sebuah resepsi
Pernikahan dua mempelai
Sudah merupakan tradisi
Yang berlangsung sejak lama sekali

Prosesi akad nikah wajib dihadiri
Ini perintah Ilahi yang harus dituruti
Tak ada kata kompromi
Sedangkan resepsi tergantung pada kondisi

Ketika kita mendapat undangan resepsi
Kebetulan sekali berada jauh dari lokasi
Tak mungkin ditempuh dalam sehari
Apa mungkin kita bisa menghadiri?

Inilah yang dikatakan tergantung situasi
Namun bila ini terjadi
Tentunya bisa datang dilain hari
Dari pada tidak sama sekali

Mengapa?, karena kita terikat pada janji
sudah merupakan konvensi
Saling berbalas datang dan pergi
Kebiasaan ini merupakan sebuah tradisi

*Singosari, 13 Januari 2020*
@jbarathan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline