kau masih tegar juga
meski nafasmu kadang tersengal
tiba-tiba aku teringat
pada ayahku telah lampau berpulang
badai bulan desember
menyesakkan dada, dingin menggigil
satu satu daun berjatuhan
lalu kembali kuncup bersemi hijau
namun kau masih tegar, di usia senja
ku sangkakan panas berkepanjangan
gerimis berpacu detak jantung
kian lama kian membadai
datang seketika topan berhembus, dahsyat
hujan pun menyertai
turun dengan derasnya, diantara langkahnya
lelaki tua tiada letih menentang badai...
* Singosari, 20 Desember 2020 *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H