Maulud Nabi 2020
Apakah wudu hanya sekedar untuk membersihkan badan dari luar?
Tidak. Demi Allah, tujuan wudu ini adalah kesucian luar dan dalamsekaligus.
Lewat sebuah Hadist Rasulullah bersabda,
"Jika seorang hamba berwudu, maka ketika berkumur dosa-dosanya akan keluar dari mulut; lalu ketika membasuh muka, dosa-dosanya akan keluar dari pelupuk mata; kemudian ketika ia membasuh tangannya, maka dosa-dosa pun akan keluar dari tangannya, bahkan sampai juga dari bagian dalam kuku-kukunya..." (HR. An-Nasa'i dan Ibnu Majah).
Teladan yang bisa kita ambil untuk membentengi diri dari Pandemi Covid-19. Alangkah indahnya wudu. Ia menjadi pensucian lahir batin.
Pernahkah kita berwudu dengan niat semacam ini sebelumnya?
Saya rasa sebaiknya mulai saat ini kita semua akan berwudu dengan pendalaman yang baru. Ya, betapa perlunya kita berwudu dengan nilai-nilai di atas.
Bisa dibayangkan dalam sehari semalam jika kita berwudu sebanyak 5 kali. Tentunya tubuh kita akan menjadi bersih dan suci dari penyakit apa saja. Jika dikaitkan dengan anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan 3 M ( mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan), bukankah wudu sangat pas untuk dilaksanakan?
Melihat perkembangan pandemi covid-19 yang akhir-akhir ini terus meningkat kita menjadi khawatir dengan perkembangan pendidikan anak-anak kita.
Sudah sekian lama mereka tak dapat hadir bertatap muka langsung dengan para gurunya. Hal inilah yang membuat kita semua prihatin akan masa depan anak-anak penerus bangsa ini, jika pandemi tak segera berakhir.
Oleh karena itulah, pada kesempatan memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW, mari kita semua mengikuti sunah Rasullah, dengan selalu menjaga kebersihan diri serta kebersihan lingkungan kita. Teladan ini, "Insya' Allah" dapat membentengi kita dari serangan mematikan virus Corona covid-19.
Semoga, atas ijin Allah SWT. Apa yang telah kita usahakan dan lakukan (berwudu) dapat meringankan beban penderitaan bangsa ini, yang telah
sekian lama dicekam kegelisahan, keresahan, kekhawatiran, yang juga menghancurkan sendi-sendi kehidupan. Korban pun berjatuhan dimana-mana. Hingga tak ada lagi tempat mengaduh kecuali "DIA"
"Selamat memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW".