Satu putaran kembali kulalui
Bersama secangkir kopi hangat
Sebab kali ini kurasakan lebih nelongso
Padahal kopi hangat tetap kental dan manis
Bukan atas apa mereka tak peduli
Bukan atas apa mereka membenci
Sedang kopi hitam selamanya tetap hitam
Hh, hanya mampu berucap, "Entah..."
Waktu bukan roda
Karena tak pernah kutemukan
Waktu yang berputar kembali
waktu yang terulang lagi
Tetapi tidak dengan secangkir kopi hangat
Kapan saja dimana saja...bisa!
Pagi
Siang
Sore
Maupun malam
Sedihku sia-sia
Setiaku sia-sia
Karena tak jua hadir malaikat merasuki diri
Hingga jiwaku putih dan anganku nyata
Bukan hitam seperti secangkir kopi hangat
Semua fatamorgana adalah kesamaran
Hanya dalam angan dan mimpi
Kala mereka temukan
Diriku yang sebenarnya
Telah tersungkur dalam dinginnya malam...
* Singhasari, 26 Oktober 2020 *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H