Pada umumnya kita yang sudah berkeluarga tidak pernah mempersiapkan diri seandainya pasangan kita meninggal, bahkan mungkin berharap hal itu tidak pernah akan terjadi. Tetapi seperti yang diajarkan semua agama kita tidak akan hidup selamanya di dunia ini. secara statisktik 50 % dari yang berkeluarga akan mengalami hal ini.
Apa rasanya ketika anda mendapat telpon dari putra anda sendiri bahwa istri anda baru saja meninggal? tak percaya , atau mungkin itu cuma mimpi saja, ah itu tidak mungkin , dan macam-macam penolakan lain. Kita tidak siap dan tidak pernah mempersiapkan diri kalau hal ini terjadi.
Istri saya memang sakit-sakitan belakangan ini, tapi waktu terakhir dia dirawat lagi saya berpikiran bahwa dia akan kembali ke rumah dalam keadaan sehat, memang waktu masuk rumah sakit saya ikut mengantar saya menunggui sampai lima hari , karena keadaannya membaik dia saya tinggal karena saya bekerja di luar kota , istri kemudian ditunggui anak saya . sepuluh hari setelah saya pergi pagi hari saya mendapat telepon diatas dari anak saya. bahwa istri saya meninggal tadi malam
Sampai hari ini saya masih menanggisi kepergiannya, kalau dihitung dari mulai menikah sampai istri meninggal , kami berumah tangga 30 tahun, cukup lama .
Kalau kita melihat pengalaman orang-orang yang ditinggal pasangan ada bermacam variasi , ada bahkan baru merencanakan pernikahan pasangannya sudah berpulang duluan, ada juga kakek nenek yang sudah berusia 80 tahun keatas , yang muda dan yang kakek nenek ditinggal pasangan sama-sama sedih, bagaimana sedihnya orang tidak bisa membayangkan , kalau belum mengalaminya sendiri.
