Lihat ke Halaman Asli

JunSar

Belajar jadi Penulis

Mendampingi Tanpa Mengendalikan: Kunci Hubungan Sehat Orang Tua dan Anak

Diperbarui: 14 Desember 2024   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak menyusun mainan | Pavel Danilyuk/Pexels   

Sebagai orang tua, kita menginginkan yang terbaik untuk anak-anak. Namun, terlalu mencampuri urusan anak dapat membawa lebih banyak dampak negatif daripada manfaat. Penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana keterlibatan yang berlebihan bisa memengaruhi perkembangan anak dan bagaimana menemukan keseimbangan dalam mendampingi mereka.

Terlalu mencampuri urusan anak, berarti orang tua mengambil alih atau mengendalikan sebagian besar aspek kehidupan anak, mulai dari keputusan kecil hingga hal-hal besar yang seharusnya menjadi tanggung jawab anak. Misalnya, memutuskan teman anak, menentukan hobi atau minatnya, bahkan ikut campur dalam masalah-masalah pribadi yang seharusnya bisa diatasi anak sendiri.

Dampak Negatif pada Anak

Kurangnya kemandirian, ketika orang tua terlalu banyak campur tangan, anak cenderung menjadi kurang mandiri. Mereka akan terbiasa bergantung pada orang tua untuk membuat keputusan, sehingga sulit menghadapi dunia luar dengan percaya diri.

Kesulitan menghadapi masalah anak yang tidak diberi kesempatan untuk menghadapi tantangan sendiri akan kehilangan keterampilan problem-solving. Akibatnya, mereka menjadi kurang tangguh saat menghadapi rintangan di masa depan.

Tekanan emosional terlalu banyak campur tangan bisa membuat anak merasa tidak dipercaya atau dikontrol secara berlebihan. Hal ini dapat menimbulkan stres, kecemasan, bahkan konflik emosional antara anak dan orang tua.

Kurangnya kreativitas dan inisiatif anak yang hidupnya selalu diatur sulit mengembangkan kreativitas atau inisiatif pribadi. Mereka mungkin merasa takut untuk mencoba hal-hal baru karena khawatir tidak sesuai dengan keinginan orang tua.

Hubungan yang menjadi jarak jika orang tua terlalu mendikte, anak bisa merasa tertekan dan menjauh secara emosional. Hubungan yang seharusnya hangat dan saling mendukung berubah menjadi dingin atau penuh perlawanan.

Pemberontakan di masa remaja anak-anak yang merasa terlalu dikekang cenderung memberontak, terutama saat memasuki usia remaja. Mereka mungkin mulai melawan aturan-aturan orang tua sebagai bentuk protes.

Bagaimana Menemukan Keseimbangan?

Agar hubungan dengan anak tetap sehat dan mendukung perkembangan mereka, orang tua perlu menyesuaikan cara mendampingi sesuai dengan kebutuhan anak. Berikut beberapa tips:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline