Lihat ke Halaman Asli

JunSar

Menulis adalah Ibadah

Mendengarkan dengan Hati, Kunci Komunikasi yang Efektif

Diperbarui: 3 Desember 2024   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Mendengar | fauxels/Pexels

Perlunya latihan membiasakan diri untuk mendengar dan menyimak apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Kemauan untuk mendengar dan menyimak pembicaraan orang lain tidak semua orang bisa lakukan. Pada umumnya orang lebih suka berbicara dibandingkan mendengar dan menyimak orang lain pada saat berbicara. Dalam kehidupan sehari – hari mungkin kita sering mengalam hal tersebut, baik sebagai pembicara ataupun sebagai pendengar dan penyimak.

Banyak yang beranggapan bahwa orang yang berani bicara di depan umum baik formal maupun non formal adalah orang yang pintar, sedangkan orang yang banyak diam dianggap orang yang tidak pintar atau tidak tahu apa -apa. Tetapi anggapan tersebut kadang keliri.

Karena sesuai dengan peribahasa yang mengatakan bahwa tong kosong nyaring bunyinya artinya   bahwa seseorang yang banyak berbicara atau pamer tetapi sebenarnya tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, atau substansi yang mendalam. Peribahasa semakin padi berisi, maka akan semakin menunduk. Artinya orang yang berilmu atau pintar biasanya tidak banyak bicara,  mereka lebih banyak mendengar dan semakin rendah hati.

Demikian juga dalam kehidupan kita sehari – hari mungkin di lingkungan kerja atau tempat tinggal kita biasanya orang yang pintar dan cerdas tidak terlalu banyak bicara. Mereka lebih banyak mendengar dan menyimak apa yang disampaikan oleh orang lain. Apabila saatnya mereka diberi kesempatan untuk berbicara, maka akan kelihata kualitasnya.

Kebiasaan untuk mendengar dan menyimak tidak muncul dengan sendirinya dalam diri kita. Kebiasaan tersebut bisa dimiliki apabila sering dilatih, sehingga menjadi suatu kebiasan yang nantinya akan menjadi sebuah karakter yang terbentuk dalam diri.

Karakter tersebut sangat baik bila sudah terbentuk di dalam diri. Karena kita tidak akan sembarangan apabila berbicara dengan orang lain. Demikian juga dalam hal mendengar dan menyimak orang lain bicara akan membuat orang yang berbicara dengan kita merasa senang karena kita menghargai dia berbicara.

Semua orang akan sangat senang bila pada saat berbicara didengar oleh lawan bicaranya. Sehingga pada saat orang yang mendengar dan menyimak tersebut bicara, maka lawan bicara tersebut akan mendengar dan menyimak dengan baik juga. Jadi, ada hubungan timbal balik dalam komunikasi tersebut. Sehingga informasi yang disampaikan mudah dipahami dengan baik karena komunikasi menjadi dua arah.

Banyak orang lebih suka berbicara daripada mendengar dan menyimak orang lain berbicara, saat dirinya menganggap dia orang paling mengetahui topik tertentu. Akibatnya banyak orang menjadi tidak simpatik kepada orang tersebut, apalagi apa yang disampaikan tersebut tidak sesuai dengan fakta, maka akan merugikan orang tersebut. Walaupun orang lain mendengar pembicaraannya itu hanya formalitas saja tetapi yang sebenarnya mereka tidak suka.

Untuk melatih kebiasaan mendengar dan minyimak, berikut beberapa tips praktisnya:

  • Fokus: Hindari gangguan seperti ponsel atau pekerjaan lain saat mendengarkan.
  • Gunakan bahasa tubuh: Kontak mata, anggukan, atau senyuman menunjukkan bahwa kita benar-benar memperhatikan.
  • Ajukan pertanyaan: Ini menunjukkan bahwa kita benar-benar memahami dan tertarik pada apa yang disampaikan.
  • Latih kesabaran: Jangan memotong pembicaraan; biarkan lawan bicara menyelesaikan idenya.

Sangat bermanfaat sekali bila kita memiliki kemampuan dalam mendengar dan menyimak dengan baik. Karena dengan mendengar dan menyimak dengan baik kita akan mengerti dan memahami apa yang disampaikan oleh lawan bicara kita, sehingga pada saat kita memberikan saran atau masukan bagi lawan bicara bisa tersampaikan dengan baik dan sesuai dengan substansi pembicaraan. Lawan bicara kita merasa dihargai dan kita juga mendapatkan ilmunya dan juga kita menjadi bermanfaat bagi lawan bicara kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline