Lihat ke Halaman Asli

JunsNews

semangat perubahan

Mengapa Kita "Tertinggal"?

Diperbarui: 24 Maret 2021   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak ada yang berubah, yang tetap adaah perubahan itu sendiri. Perubahan terjadi mengiringi perjalanan perkembangan daerah dan masyarakatnya. Baik itu perubahan yang menuntun masyarakat kearah yang baik ataupun sebaliknya.

Perkembangan zaman membuat negara-negara berusaha dan bersaing agar dapat mendominasi dalam berbagai aspek. Jauh dari itu dalam lingkup negara sendiri masih banyak negara yang berusaha keluar dari kemiskinan, ketidaksejahteraan, dan masalah" lainnya. Indonesia sendiri merupakan salah satu contoh negara berkembang yang terdapat banyak masalah kompleks didalamnya. Persamalahan ini kemudian menjadikan Indonesia terlambat mengejar negara-negara lainnya.

Beberapa uraian permasalahan diantaranya.

  • Sumber Daya Manusia yang rendah
  • tidak mampu bersaing dalam menghadapi tuntutan/tantangan perkembangan zaman dan akhirnya terjebak dalam kesengsaraan dam kemiskinan.  
  • Kurangnya kesadaran Generasi muda akan paham perannya kedepan.
  • Kenyataan yang dihadapi adalah banyak remaja menghabiskan waktu unutk nongkrong dan scroll social media tanpa arah. Ini secara tidak langsung mengisi kapasitas mereka dengan hal-hal yang tidak bermanfaat untuk masa depan mereka. Generasi muda harus mampu bersaing menjadi generasi unggul yang mampu menghadapi perkembangan zaman dengan bekal hard skill maupun kecerdasan intelektual.
  • Pemerintah terlalu focus pada pembangunan infrastruktur
  • Sehingga urusan perkembangan Pendidikan, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia tidak menjadi utama.
  • Tidak semua orang merasakan bangku Pendidikan
  • Tentunya bengku sekolah merupakan salah satu  tempat untuk belajar pengetahuan-pengetahuan dasar atau lanjutan dan juga memperlajari skill-skill baru. Bangku Pendidikan yang dimaksud disini adalah SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
  • Masyarakat kurang sadar pentingnya Pendidikan
  • Salah satu fenomena yang dapat dilihat langsung sebagai contoh adalah mayoritas masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah kebawah yang menyuruh dan mewajibkan anaknya untuk berjualan dan mencari uang sebagai tulang punggung keluarga. Hal ini tentunya anak menjadi korban dan tidak merasakan Pendidikan dan juga ini merupakan pelanggaran hak anak yakni anak sebagai pekerja. Kesalahan orang tua yang tidak sadar akan pentingnya bangku Pendidikan membuat keturunannya tetap berputar pada poros kemiskinan.

Negara dalam hal ini pemerintah harus lebih membuka tangan dan memprioritaskan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia terutama generasi muda. Hal ini dilakukan agar kedepannya generasi muda mampu berperan sebagai roda pendorong kearah lebih baik bukan sebaliknya menjadi beban negara (pengangguran). Ada beberapa hal yang secara umum dapat dilakukan oleh pemerintah yang kemudian dapat menjadi solusi. Membuka peluang Pendidikan bagi masyarakat-masyarakat yang membutuhkan seperti beasiswa, ataupun sekolah gratis, kursus-kursus dan pusat pengembagan hardskill bagi pengangguran dan membuka lapangan kerja baru dalam berbagai bidang.

Dari sudut pandang masyarakat, masyarakat juga harus aktif dan cekatan dalam membaca peluang-peluang seperti dari pemerintah, dan wajib melaksanakan Pendidikan wajib 12 tahun. Banyak orang berpendapat bahwa bangku sekolah bukan penentu kesuksesan. Memang benar, tetapi bangku Pendidikan merupakan jalan utama membangun pemikiran kita akan luasnya dunia dan tantangan yang ada.Pemerintah juga harus membuka tangan focus pada penciptaan lapangan kerja dan juga menciptakan peluang agar usaha kecil menengah dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline