Melindungi bukanlah alasan untuk berperang
Perang adalah nafsu menguasai dari manusia
Dengan mataku telah kulihat berjuta-juta kesia-siaan
Dan luka-luka di tubuhku menceritakan sejarahnya
Aku telah kehilangan teman-temanku
Aku menjadi yatim piatu di usia muda
Rumahku telah rata dengan tanah kuburan
Di mana yang kau lindungi itu?
Aku terjaga di setiap malam manakala ledakan terus terdengar
Di dalam air masih dapat kudengar riuh tangisan sekitar
Selalu kututup hidungku menghindari asap yang pekat di udara
Telingaku berdenging kencang tertampar suara ledakan
Di manakah tempat yang aman untukku?
Bahkan di hutan pun kau jadikan zona kematian massal
Atas nama banyak nyawa yang telah melayang aku bertanya
Di manakah yang kau lindungi itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H