Mata memandang begitu jauh
Mencari satu yang diimpikan
Sejauh mata itu terus mencari
Tak satupun yang ditemukan
Bibir yang indah itu terlihat tak berguna
Manakala tak satupun kata terdengar darinya
Terlalu sulit untuk menyampaikan kata-kata
Sebab kabut tebal mengacaukan pikiran
Bersediakah kamu untuk berhenti sebentar saja
Melihat seseorang yang berada di sampingmu
Jauh selama ini dianggap keberadaannya
Pemilik hati yang besar, sabar bersamamu dan menemanimu menangis
Haruskah kau menunggu satu bintang di kelam malam
Berharap ia memberimu sinar untukmu berjalan
Sedangkan lilin yang kau pegang terus menyala
Kepastian yang terlupakan
Hati menjadi tak berguna
Bila kau melihat hanya dengan mata
Nyala lilin pun tiada guna
Jika bintang yang diidamkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H