Lihat ke Halaman Asli

June

nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Transformasi Bali menjadi Kiblat Plasticless

Diperbarui: 7 April 2020   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Gapura Bali (gapurabali.com)

Bali merupakan salah satu destinasi wisata teratas di dunia. Banyak orang baik dari dalam negeri maupun mancanegara yang ingin pergi ke pulau yang indah ini. Sebagai salah satu destinasi wisata favorit di dunia, Bali sempat memiliki masalah dalam pengelolaan lingkungan.

Masalah lingkungan yang sempat dihadapi pulau Bali adalah sampah plastik. Bali pernah tercatat menghasilkan hingga 33 ribu ton sampah plastik per tahunnya. Sampah-sampah plastik ini berujung pada pembuangan ke laut. Hal ini juga membuat ekosistem laut di Bali tercemar.

Pantai Kuta dulunya akrab menghadirkan pemandangan sampah plastik. Ombak di pantai bukannya berhiaskan gemerlip pantulan cahaya matahari, tapi berupa ombak yang ditutup sampah-sampah. Ini merupakan imbas dari kebiasaan masyarakat lokal dan turis yang saat itu kerap membuang sampah sembarangan. Sampah plastik ini selain merusak ekosistem, juga mengganggu kenyamanan Bali sebagai tempat wisata.

Isu sampah plastik di Bali sebenarnya sudah lebih lama terdengar. Banyak komunitas pemerhati lingkungan yang gencar mengedukasi masyarakat akan bahaya dari sampah plastik, terlebih problematika sampah plastik belum banyak menjadi perbincangan.

Menghadapi krisis perilaku ini, Bali kemudian gencar memulai budaya plasticless, bahkan sampai upaya tanpa plastik. Berbagai upaya pro aktif dijalankan. Pemerintah di Bali memberlakukan kebijakan plasticless, yang disambut baik dengan dukungan dan aksi nyata oleh masyarakatnya. 

Kini menjadi pemandangan yang lumrah melihat masyarakat Bali membawa kantong belanja sendiri. Semua elemen saling bekerja sama mewujudkan Bali sebagai lingkungan yang terbebas dari problematika sampah plastik. Tidak hanya masyarakat kategori pembeli saja yang terlihat mendukung kebijakan baik ini, tapi juga dari pasar, dan pelaku usaha pro aktif terhadap gerakan ini, untuk mengembalikan kecantikan pulau Dewata.

Kini, Bali layakan menjadi kiblat bagi daerah-daerah lainnya tentang bagaimana manajemen sampah plastik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline