Lihat ke Halaman Asli

June

nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Puisi | Sajak Air Mata Dewa

Diperbarui: 8 Juni 2019   03:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.theartstory.org

adakah tanganmu, mengapa tidak kau ingat
kepala, kaki, lidah, telinga, mengapa tak satu teringat
adakah mereka kuberi padamu?

saat tangan tengadah ke atas, adakah ulur tanganmu
meski tiada nestapa kan menjemput, mengapa beku ia di saku celana

saat sembilu bermain di pinggang saudara, adakah leher dan kepala memandangnya
apakah mata yang memohon padamu sekedar penghias dariku

mengapa tiada melangkah kaki yang kuat, patutkah ia terpahat indah bersama tubuh yang kuberi padamu
sementara ibumu terjatuh di bawah jemuran
berpura ada paku yang menahanmu angkat kaki

bukankah nikmat berucap? bahkan untuk menjatuhkan dengan ucap, bukankah nikmat?
daging hina di mulutmu meliuk dengan indahnya, berairkan bintang fajar

indah memang pujian, tapi pendengaranmu panas akan senandung pilu anak kelaparan
sesal kuciptakan musik untuk penghiburanmu

bagaimana bisa tiada berguna dirimu?
baikkah engkau kuciptakan? baikkah engkau kuberikan? luputkah rasa kuresapkan di setiap daging dan tulangmu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline