Fenomena mencari dan mendapatkan jodoh secara online tampaknya semakin popular. Fenomena ini tidak lepas dari pengaruh beberapa tokoh yang terkenal di jagad maya (media sosial) yang bertemu dengan suami/isterinya dari situs kencan di dunia maya.
Fenomena ini saya rasa juga pengaruh perkembangan teknologi yang turut mempengaruhi gaya interaksi sosial masyarakat, yang sudah berada pada masyarakat informasi dan teknologi. Interkasi sosial secara fisik berkurang, digantikan dengan naiknya interaksi sosial lewat dunia maya. Termasuklah interkasi dalam pencarian pasangan hidup.
Pencarian pasangan hidup lewat online memang memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya tidak terbatas pada lingkup regional. Kita bisa mendapatkan pasangan dari negara lain, dari belahan dunia yang lain.
Namun, kita patut tetap berhati-hati dan selalu menjaga privasi kita. Di dunia nyata saja penipuan masih mudah terjadi, apalagi di dunia maya yang jauh dari kontak fisik langsung partisipannya. Seperti dikatakan dan diperingatkan oleh seorang suami dari wanita asal Indonesia yang meningkah dengan pria dari Amerika, bahwa kita harus berhati-hati dalam aktivitas online kita, termasuklah kencan online ini.
Ada banyak orang yang memanfaatkan fenomena ini untuk menipu orang lain. Pemalsuan identitas, baik profil hingga foto banyak dilakukan untuk memperoleh kepercayaan dan rasa tertarik dari calon korban. Penyelidikan dan pertemuan langsung secara fisik (atau setidaknya lewat panggilan video) baik halnya dilakukan. Ketika bertemu secara langsung ada baiknya juga kita membawa teman atau siapapun untuk mengawasi kita dari jauh. Jaga-jaga saja akan terjadinya tindak kejahatan (pemerkosaan, penipuan, pengancaman, peraqmpokan, dll).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H