Ini bukan semata-mata tentang Kota Metro, Provinsi Lampung. Tulisan ini dapat menjadi pemantik bagi para pemilih di mana pun berada untuk lebih kritis dalam memilih calon pemimpin daerah. Dengan menyandingkan berbagai persoalan di daerah dengan visi dan misi calon kepala daerah, diharapkan para pemilih dapat menemukan sosok yang selaras dan mampu membenahi permasalahan yang ada.
Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan tanggal 27 November 2024 sebagai hari pelaksanaan pemungutan suara untuk pemilihan kepala daerah; gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota.
Dalam suasana kampanye yang berlangsung dari 25 September hingga 23 November, ada beberapa catatan pekerjaan rumah yang perlu diperhatikan oleh para calon pemimpin daerah yang akan terpilih di seluruh Indonesia.
Kota Metro (Lampung) dapat menjadi contoh dari berbagai tantangan yang dihadapi oleh daerah-daerah lain dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.
Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan. Tulisan ini adalah salah satu bentuk partisipasi warga dalam proses pembangunan berkelanjutan, yang dapat diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Metro, kita dapat melihat berbagai tantangan yang dihadapi oleh kota ini, yang serupa dengan tantangan yang dialami di banyak daerah lainnya.
Calon pemimpin terpilih harus mampu menjawab tantangan ini dengan kebijakan yang inovatif dan inklusif.
Mengingatkan dan mengawal persoalan-persoalan ini dalam memori kolektif kita adalah tugas bersama sebagai warga negara, bukan hanya untuk Kota Metro, tetapi juga untuk kemajuan daerah-daerah lain di Indonesia.
Pertumbuhan Penduduk dan Pangan
Dengan luas wilayah 73,21 km persegi, jumlah penduduk Kota Metro terus bertambah dari tahun ke tahun. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), setelah pemekaran pada tahun 1999, Kota Metro memiliki 115.789 penduduk. Angka ini terus meningkat menjadi 118.448 pada tahun 2000, 145.471 pada tahun 2010, dan mencapai 178.381 pada tahun 2023.
Sayangnya, peningkatan jumlah penduduk ini tidak sebanding dengan luas lahan sawah yang tersedia. Data BPS Kota Metro menunjukkan adanya penurunan signifikan pada luas lahan sawah antara tahun 2004 hingga 2013.