Lihat ke Halaman Asli

Junjung Widagdo

TERVERIFIKASI

Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Mengkaji Ulang Pasal 19 PPDB Zonasi

Diperbarui: 9 Juli 2024   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: KOMPAS.id dari KOMPAS/HERYUNANTO 

Pasal 19 (1) PERMENDIKBUD NOMOR 1 TAHUN 2021:
1. Calon peserta didik hanya dapat memilih 1 (satu) jalur pendaftaran PPDB dalam 1 (satu) wilayah zonasi.
2. Selain melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur zonasi dalam wilayah zonasi yang telah ditetapkan, calon peserta didik dapat melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur afirmasi atau jalur prestasi, di luar wilayah zonasi domisili peserta didik sepanjang memenuhi persyaratan.

Gelaran pendaftaran PPDB SMA/SMK di Lampung usai kemarin, 24 Juni 2024 tepat pukul 15.00. Sayangnya, selain kisah bahagia para pendaftar yang lulus di sekolah yang diinginkan, ternyata banyak juga kisah pilu para siswa pendaftar PPDB yang harus menelan kenyataan pahit bahwa mereka tidak diterima di sekolah manapun. 

PPDB zonasi memang susah ditebak, tidak ada standar baku atau rata-rata angka yang bisa dijadikan patokan bagi pendaftar untuk mengatur strategi dalam memilih sekolah.

Sebagai contoh, pada jalur zonasi, masih sulit untuk melakukan prediksi pada radius berapa kilometer minimal siswa dapat lolos melalui jalur ini. 

Tidak ada rata-rata baku yang mampu menjadi sebuah patokan untuk jalur ini. Begitu juga dengan jalur prestasi, juga masih sulit untuk memprediksi berapa skor terakhir yang mampu lolos pada jalur ini. 

Begitu pula pada jalur afirmasi, sangat sulit melakukan prediksi diterima atau tidaknya siswa saat memilih jalur tersebut. Inilah yang pada akhirnya menjadikan siswa dan orang tua menjadi kalang kabut saat PPDB digelar.

Saya masih mengingat, bagaimana dulu dengan mudahnya saya mendaftar sekolah saat akan menuju sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. 

Tinggal melengkapi dan mengirimkan persyaratan, memilih pilihan sekolah pertama dan sekolah pilihan kedua, dan tinggal menunggu pengumuman. 

Yang menjadi patokan adalah nilai ebtanas murni atau biasa disingkat NEM, atau daftar nilai ebtanas murni (DANEM). Masing-masing pendaftar akan memilih sekolah berdasarkan kebiasaan rata-rata NEM yang diterima pada masing-masing sekolah, sehingga membuat siswa dan orang tua lebih mudah dalam memilih sekolah. 

Mereka akan sadar diri memilih sekolah yang kira-kira pasti diterima sesuai dengan NEM mereka. Tidak ada siswa yang tidak diterima di sekolah manapun, semua siswa mampu terserap dengan baik kala menggunakan metode NEM ini.

Bandingkan dengan sekarang, banyak di antara siswa pendaftar yang tidak lulus pada akhirnya terombang-ambing tanpa mampu memilih sekolah manapun saat mereka tidak diterima di sekolah pilihan pertama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline