Lihat ke Halaman Asli

Junjung Widagdo

TERVERIFIKASI

Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Bjorka, Nasionalisme dan Demo Era Baru

Diperbarui: 16 September 2022   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hacker I Sumber Gambar: pixabay.com

Jika biasanya para hacker melakukan pembobolan data hanya untuk kepentingan pribadi, terbatas pada eksistensi diri dan motif ekonomi, pada fenomena "Bjorka" ini, ada aroma nasionalisme di balik aksi yang dilakukannya ini.

Bagaimana gaya nasionalisme Bjorka dalam aksi pembobolan ini?

Bjorka, sejak 4 September lalu nama ini kian santer di dengar, bahkan ada setidaknya 86.300.000 kueri terkait yang di tampilkan ketika kita melakukan pencarian dengan menggunakan kata Bjorka. Banyak dukungan ada juga yang menyesalkan atas aksi yang dilakukan oleh Bjorka ini.

Bagi mereka yang memberikan dukungan, aksi Bjorka ini disebut heroik, sebab dalam setiap aksinya Bjorka memiliki perhatian serius terhadap segala kebijakan yang di tetapkan oleh pemerintah.

Berikut adalah beberapa aksi Bjorka dengan aroma nasionalisme yang kental;

1. Bjorka Ingin Menunjukkan Konsistensi Pemerintah Terhadap Kebijakan Yang Ditetapkan

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan disebut hanya 2 kali vaksin I Sumber Gambar: money.kompas.com dari Dokumentasi Kemenko Marves

Ternyata @luhut_binsar baru 2x vaksin ygy, padahal dia yg getol suruh orang boster, gak malu tuh ? #bjorka #lbp #indonesia,

dikutip dari kompas.com pada 13 September 2022 pukul 09.31 komentar di ambil dari salah satu cuitan warganet di Twitter
 

Gara-gara aksi Bjorka ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dituding hanya 2 kali melakukan Vaksin, hal ini berdasarkan unggahan data yang telah di bobol oleh Bjorka. 

Warganet merasa geram, karena diketahui Luhut Binsar Panjaitan adalah orang yang sangat getol meminta masyarakat untuk vaksin, bahkan vaksin menjadi sebuah persyaratan bagi tiap warga negara dalam melakukan berbagai kegiatan yang biasanya di lakukan. 

Andai data ini benar, maka Menko Marves Luhut harus menjelaskan alasan mengapa beliau hanya 2 kali melakukan vaksin, apakah terdapat masalah dalam kesehatan atau terdapat penyakit bawaan sehingga fatal jika melakukan vaksin Booster.

Data yang di unggah oleh Bjorka juga belum tentu sepenuhnya benar, bisa saja data ini adalah data palsu yang hanya dibuat-buat semata untuk mencari kegaduhan dan popularitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline