... ke sekolah jam 06.30 sampai jam 4, tiba dirumah jam 04.30, dalam perjalanan pulang mereka semua tertidur dimobil, yg kemudian digendong satu persatu dalam keadaan masih tertidur
Seperti dikutip dari artikel Perihal Full Day School tayang di TribunManado.co.id 2018 di ambil dari akun facebook Jhony Hendra.
Keluh kesah orang tua di atas akibat kebijakan fullday sepertinya cukup mewakili keluh kesah para orang tua yang sekolahnya menerapkan jam pembelajaran full day.
Cukup mengerti bagaimana lelahnya mereka ketika bersekolah pada sekolah yang menerapkan full day, kegiatan belajar mengajar di mulai dari pukul 07.15-15.30 dimulai dari hari Senin-Jumat, dan untuk mempersiapkan diri sepagi itu, otomatis siswa harus bangun dan berangkat lebih awal.
Belum lagi pada malam hari para siswa ini harus mempersiapkan hal-hal yang akan dipelajari besok, bahkan masih ada juga guru yang masih memberikan PR pada sekolah full day ini.
Istirahat juga tidak maksimal, istirahat pertama mulai pukul 10.15-10.30, hanya 15 menit, rasanya tidak cukup untuk sekedar sholat duha dan juga sarapan, tak jarang akhirnya para siswa ini akhirnya memilih tetap di kelas dibandingkan untuk geser ke kantin atau tempat lain. Istirahat kedua durasinya 30 menit tapi dibarengi dengan sholat luhur berjamaah, dimulai pukul 12.00-12.30.
Jujur, tingkat kemalasanku meningkat. Kalau sudah stres, seharian nggak kerjain apa-apa. Walau begitu, alhamdulillah sampai sekarang nilaiku aman. Walau kebanyakan [tugas dikumpulkan] sudah lewat tenggat
Ujar Lia siswa kelas XI di sekolah swasta di Gowa, Sulawesi Selatan seperti dikutip dalam www.bbc.com/indonesia 18 Februari 2021. Apa yang dikatakan oleh Lia, bisa jadi merupakan fakta permukaan yang terjadi di sekolah-sekolah pada umumnya, fenomena ini mungkin lebih banyak terjadi tetapi belum terdeteksi secara sempurna untuk dilakukan tindakan.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Lia dan buah hati bapak Jhony Hendra kemungkinan mengalami student burnout. Fenomena ini sebenarnya bukan fenomena baru di kalangan siswa tapi fenomena ini gagal terdeteksi sehingga banyak dari kita tidak paham hingga pada akhirnya nihil dalam penanganan dan pencegahan. Fenomena ini mungkin semakin menjadi-jadi pada sekolah yang menerapkan full day school.
Apa yang dimaksud dengan Student Burnout?
Student burnout adalah keadaan kelelahan kronis akibat pola dan tagihan kegiatan sekolah yang menumpuk. Pergi pagi pulang petang, ketika sampai di rumah biasanya siswa telah lelah, jangankan main game, setelah masuk rumah rasanya segera ingin rebahan.
Bangun ketika menjelang sholat maghrib dengan kelelahan, malam hari harus mempersiapkan untuk belajar besok, aktivitas padat tanpa jeda yang berulang ini lah yang pada akhirnya menyebabkan student burnout.
Burnout ini beda dengan depresi ya, jika burnout ini lebih pada efek karena kelelahan sedang depresi sebabnya adalah pada kekecewaan dan depresi ini merubah pola pikir dan tingkah laku seseorang, kadang tanpa sadar seorang yang depresi tanpa sadar melakukan sesuatu yang tidak dia sadari, pada burnout seluruh pikiran masih terkoordinasi dengan baik, segala tindakan masih dalam bentuk kesadaran.