Lihat ke Halaman Asli

Surat untuk semua HIMA dan UKM Universitas di Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setelah saya menemukan ada sekolah negeri yang masih meminta bayaran biaya sekolah. Hati saya teriris lagi tentang pendidikan di negara ini. Saya juga merupakan lulusan S-1 tapi selama kuliah dan memperhatikan tidak ada program kerja HIMA dan UKM peduli pendidikan. Saya mengikuti salah satu UKM di Universitas saya dulu dan saya akui belum pernah juga membuat program kerja kepengurusan peduli pendidikan. Saya dulu sudah mulai memikirkan program apa yang bisa dijalankan mahasiswa tentang peduli pendidikan, tapi saya akui kesusahan dikarenakan banyaknya kurang tertarik program kerja ini.

Saya dulu kuliah di fakultas ekonomi dan begitu banyak HIMA dan UKM. Sayangnya HIMA dan UKM di fakultas saya kuliah tidak peduli di luar sana. Mereka lebih sibuk buat diri sendiri, buat diri sendiri yang di maksud antara lain ; Fokus belajar organisasi, sibuk mengadakan pengkajian materi-materi, mengadakan debat seolah siapa yang lebih baik wawasannya, sibuk belajar bahasa lain, mengadakan seminar nasional (bayar mahal pembicara dari luar, “Bro mendingan dengarin berita, baca majalah, radio, atau liat di youtube”), pangung musik, lomba olahraga, baksos ada, tapi cenderung baksos lingkungan.

Ada beberapa program kerja yang bisa di buat HIMA dan UKMtentang peduli pendidikan, antara lain :


  1. Mengajar di sekolah-sekolahan
  2. Mengadakan pengawasan kesekolah-sekolah tentang pembiayaan operasional sekolah. Dari sini kita bisa menyegah sekolah memungut biaya sekolah dari orang tua, dan jika memang sekolah itu kurang biaya operasional maka kita juga peduli untuk melaporkan ke Dinas Pendidikan.
  3. Turun kemasyarakat ; membuat tempat belajar anak dan mengadakan program – program khusus yang memancing semangat belajar, contohnya Cerdas Cermat, lomba cerpen, lomba membaca dengan baik, lomba menghiasi taman depan rumah,dll. Disamping itu kita juga memberikan semangat untuk orang tua supaya menyekolahkan anaknya dan meyampaikan pendidikan itu penting, contohnya membuat poster , brosur, dan mengadakan sosialisasi, dll
  4. Mengadakan study tour buat anak sekolah.
  5. Mengadakan pariwisata buat anak sekolah dan orang tua. Hal ini penting karena belakangan ini saya perhatikan kedekatan anak dan orang tua sudah disepelakan. Yang kaya sibuk dengan pekerjaannya, yang kurang mampu tidak memiliki biaya, malah di minta untuk membantu orang tua bekerja. Ini bukan sekedar jalan – jalan, tapi betapa pentingnya hubungan anak dengan orang tua.
  6. Dll

Terima kasih jika surat ini dapat di terima dan alangkah bersyukurnya surat ini terjawabsaat HIMA dan UKM Universitas di Indonesia langsung bergerak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline