Lihat ke Halaman Asli

Permintaan Produk Pangan di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 27 Mei 2020   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pandemi Covid-19 telah menimbulakan banyak kejadian yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh manusia. Pandemi ini memberikan dampak besar pada berbagai sektor, salah satunya adalah sektor pertanian. Covid-19 yang telah menyerang Indonesia sejak awal Maret 2020 ini telah mengalami penyebaran yang begitu cepat. Covid-19 yang awalnya ditemui di DKI Jakarta kini telah menyebar hampir ke seluruh daerah di Indonesia. Cepatnya penyebaran Covid-19 ini membuat pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menekan penyebaran virus ini.

Kebijakan pertama yang dibuat oleh pemerintah adalah pelaksanaan social distancing atau yang kita kenal dengan karangtina dan isolasi diri. Social distancing dapat diartikan sebagai pembatasan jarak antara satu orang dengan orang lain (physical distancing) untuk mencegah orang tersebut tertular atau menularkan penyakit yang sifatnya menular dengan cara mengurangi kontak dengan orang lain. 

Tapi, seperti yang kita ketahui kebijakan ini tidak sepenuhnya terwujud dengan baik, karena selama pelaksanaanya masih banyak ditemui perkumpulan yang menciptakan keramain sehingga jumlah yang terinfeksi mengalami kenaikan setiap harinya. Peristiwa diatas membuat pemerintah menegeluarkan kebijakan kedua dalam rangka menekan jumlah korban jiwa yang terinfeksi yaitu PSBB (Pengawasan Sosial Berskala Besar).

Berdasarkan PSBB pasal 1 ayat (1) PSBB diartikan sebagai pembatasan kegiatan tertentu dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi dan/atau terkontaminasi Covid-19 sedemikian rupa untuk mencegah penyebaran Covid-19 atau kontaminasi. Selama pelaksanaan PSBB setiap masyarakat harus  melaksanakan physical distancing, yaitu mengurangi aktivitas diluar rumah dan bagi masyarakat yang tidak melakukannya akan dikenakan sanksi. 

Dalam PSBB pasal 13 ayat (6) selama pelaksanaan PSBB maka segala bentuk kegiatan di tempat atau fasilitas umum harus dibatasi dengan membatasi jumlah dan jarak orang saat berada di tempat umum. Untuk mengurangi kegiatan di luar rumah banyak orang yang mengatasinya dengan menyiapkan persediaan makanannya dirumah dalam jumlah yang besar atau memesan makanan lewat aplikasi omline karena untuk dapat bertahan hidup menusia memerlukan makanan sebagai sumber energi dan pemenuhan kebutuhan gizi untuk meningkatkan sistem imun.

Bahan makan yang dijadikan orang sebagai persediaannya selama physical distancing adalah makanan yang sifatnya praktis dan mempunyai masa simpan yang lama sehingga dapat dibeli dalam jumlah yang banyak. Jenis makanan yang pada umunya digunakan sebagai persedian selama physical distancing adalah makanan instan, kalengan dan frozen food dan produk pangan yang mempunyai masa simpan lama. 

Tindakan tersebut merupan suatu tindakan yang bagus untuk mengurangi keharusan seseorang untuk keluar rumah, namun hal tersebut tidaklah baik bagi para pedagang khususnya penjual produk pangan. 

Sebagian orang mungkin bertanya apa pengaruhnya? Seperti yang dijelaskan diatas tadi bahwa kebanyakan orang lebih memilih untuk menyediakan persedian bahan makanan yang mempunyai masa simpan lama selama pelaksanaan PSBB untuk mencegah kemungkinan mereka keluar rumah sementara sebagian besar produk pangan mempunyai masa simpan yang singkat. 

Hal demikian mengakibatkan pasar menjadi sepi, jika pasar sepi otomatis jumlah pembelipun berkurang. Berkurangnya jumlah pengunjung di pasar akan mempengaruhi jumlah produk pangan yang berhasil dijual pedagang di pasar dan mengakibatkan penurunan. 

Pedagang produk pangan yang akan sangat terdampak adalah pedangang kecil yang hanya menjual satu jenis produk saja, misalnya singkong dan edamame dan beberapa jenis yang lain berbeda dengan pedagang yang menjual beragam produk pangan karena mereka mempunyai peluang lebih  jualannya dibeli. 

Mengapa demikian? Karena jika salah satu dari produk yang dijual tidak ada pembeli masih ada peluang produk lain dapat dibeli, berbeda dengan pedagang kecil yang hanya menjual satu produk pangan saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline