Lihat ke Halaman Asli

Luka

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tertawa karena cinta, menangis karena cinta.
Jatuh karena cinta, bangkit karena cinta….
Cinta,siapa cinta sehingga kamu bisa menjadi teramat bodoh karenanya.
Jatuh cinta,
Semua yang jatuh sangat berpotensimenghadirkan luka.Jatuh cinta pun.
Luka,siapa luka sehingga kamu bisa merasa sesak di dadakarenanya.
Jauh melangkah hanya untuk dihampiri luka, jauh berjalan hanya untuk terluka.
Kamu,jiwa yang telah terluka.. hati yang lelah karenaterluka,
Percayalah bahwa luka ada untuk menjadikan mu lebih dewasa.
Kamu, jiwa yang merasa sesak didada.. sampai begitu susahuntuk menghirup udara,
Percayalah bahwa segala kesesakan mu akan berujung pada kelegaan.
Kamu, jiwa yang menangis tanpa air mata.. hati yang terlalu banyak memendam asa,
Percayalah bhwa setiap tangisan akan berganti dengan senyuman,dan segala asa akan menjadi kenyataan.
Kamu, pribadiyang menyesal atas segala hal yang pernah terjadi.
Kamu, pribadiyang menyesal untuk sesuatu yang seharusnya tak perlu dimulai.
Kamu, pribadi yang yang telanjur mencinta dan akhirnya terluka,
Kamu, yangsulit keluar dari bayangan masa lalu,
Ya, kepadamu hai jiwaku
Bersabarlah,
Akan ada saatnya menuai.
Akan tiba saatnya tersenyum
Akan mengering segala luka.
Akan hilang segala sesak.
Penyesalan hanya akan membawamu semakin jatuh terlalu dalam.
Penyesalan hanya membuatmu semakin lelah hai jiwaku.
Bersabarlah dan tersenyumlah ditengah luka, sampai kau lupa bahwa kau sedang terluka.
Bersyukurlah dan berdoa ditengah luka,
Dia,mengerti segala luka-luka
Dia, akan menyembuhkan nya dengan segera.
Jangan larut terlalu lama hai jiwaku
Sudah terlalu lelah kau untuk merasakan setiap lelah.
Dia, akan memberi obat luka,
Tepat waktuNya dan sesuai takarannya.
Rabu, 07-11-2012
Junita Natasya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline