Lihat ke Halaman Asli

Junita

Guru

Penggunaan Kalkulator untuk Siswa SD

Diperbarui: 29 November 2022   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

        Masa pandemi Covid-19 menyebabkan seluruh sekolah memberlakukan pembelajaran secara daring (online) dari rumah. Mau tidak mau siswa pun belajar dari rumah dengan segala keterbatasannya, dimulai dari koneksi internet yang tidak lancar, pengawasan siswa yang kurang terpantau dengan baik oleh guru ketika belajar online, dll.  Salah satu masalah baru yang timbul adalah ketika pelajaran matematika, sebagian besar siswa mengakui bahwa mereka menggunakan kalkulator saat mengerjakan soal atau menghitung.

       Hal ini menjadi dilema tersendiri bagi guru dan siswa karena ketika mereka masuk kembali ke sekolah, sebagian  dari siswa tersebut tidak mahir/terampil dalam berhitung. Mereka sudah terbiasa menggunakan kalkulator sebagai alat bantu. Pertanyaannya adalah apakah penggunaan kalkulator untuk siswa di jenjang SD sudah tepat?

       Jika ditinjau dari teori konstrukstivisme, maka penggunaan kalkulator tersebut kurang tepat. Menurut teori konstruktivisme, jika siswa menggunakan kalkulator sebagai alat bantu berhitung, siswa tersebut tidak  akan mengalami proses belajar matematika yang bermakna dan juga tidak memotivasi siswa tersebut untuk mandiri. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Vygotsky mengenai dasar teori konstruktivisme dalam belajar, yaitu keaktifan individu dalam mengolah pengalamannya yang merupakan refleksi dari latihan-latihannya melalui berbahasa dan berpikir yang didukung oleh keaktifan individu dan keaktifan lingkungan yang saling melengkapi (Vygotsky, 1978).

       Penting bagi siswa, terkhusus bagi siswa di jenjang SD agar terbiasa mengerjakan soal matematika menggunakan pola pikirnya sendiri. Sehingga, terciptalah pembelajaran  matematika bermakna dimana siswa mengetahui  konsep dasar berhitung dan menuangkannya dalam menjawab soal-soal. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus, maka siswa akan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang baru.

       




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline