Apa itu dadiah?
Dadiah adalah hasil fermentasi susu kerbau atau bisa di sebut juga yoghurt tradisional khas sumatra barat. Membutuhkan waktu kurang lebih 2 -3 hari untuk proses pembuatan yang mampu menghasilkan dadiah dengan tekstur padat dan rasa asam yang khas.
Kenapa harus susu kerbau? Kenapa tidak menggunakan susu sapi?
Nah jawabannya adalah susu kerbau memiliki karakteristik yang unik , dimana susu kerbau memgandung lebih banyak lemak dan protein dibandingkan susu sapi . Perbedaan karakteristik ini jugalah yang mendukung proses fermentasi secara alami pada dadiah.
Yakni dengan memanfaatkan mikroorganisme alami yang terdapat pada tabung bambu. Alasan lain yaitu adanya keterkaitan dengan adat masyarakat minang yang membuat dadiah dibuat menggunakan susu kerbau.
Banyak hal menarik dari dadiah, diantaranya ialah, pengemasan dadiah yang berbeda dengan yoghurt lain. Yakni dengan menggunakan ruas bambu yang telah dibersihkan (tapi tidak di cuci), kemudian mayoritas orang yang menyukai dadiah adalah orang tua, bisa dikatakan jarang ada anak muda yang menyukai dadiah.
Itu disebabkan oleh keterikatan budaya dan tradisi masyarakat minang , dadiah juga sering diasosiasikan dengan nostalgia dan kenangan masa kecil, sehingga orang tua lebih menghargai cita rasanya sedangkan anak muda cenderung menyukai makanan instan dan modren.
Berbeda dengan yoghurt yang biasa diminum langsung, dadiah biasanya dikonsumsi dengan dicampur menggunakan ampiang (emping), tidak jarang juga dadiah digunakan sebagai lauk untuk makan nasi.
Banyak manfaat yang di dapat dengan mengkonsumsi yoghurt diantaranya bermanfaat bagi kesehatan dimana mampu memperlancar proses pencernaan dikarenakan dadiah mengandung probiotik dan asam laktat. Mengkonsumsi dadiah juga bermanfaat bagi ekonomi dan kelestarian adat minang kabau.
Jika yang menyukai dadiah adalah kalangan orang tua , lalu bagaimana strategi yang bisa di ambil untuk meningkatkan minat terhadap dadiah kedepannya?