Suara Masyarakat Sulawesi Tenggara: Abusari Wali, Pemimpin Jujur dan Merakyat
Sulawesi Tenggara - Masyarakat Sulawesi Tenggara memberikan apresiasi tinggi terhadap Abusari Wali, Caleg DPR RI Nomor Urut 1 Dapil Sulawesi Tenggara dari Partai Kebangkitan Nusantara. LaOde, Lamogawe, dan Sunaryo, tiga tokoh masyarakat yang mewakili suara banyak, menyatakan pandangan mereka tentang sosok Abusari Wali sebagai pemimpin yang jujur, amanah, kharismatik, dan sangat peduli dengan rakyat di sini khususnya SulTra.
LaOde, seorang warga Sulawesi Tenggara, menegaskan bahwa Abusari Wali adalah sosok yang jujur dan amanah dalam setiap langkahnya. "Kami yakin Bapak Abusari Wali akan membawa integritasnya ke tingkat lebih tinggi di DPR RI. Kepemimpinan yang jujur sangat dibutuhkan untuk mewakili suara kami di tingkat nasional," ujar LaOde. Warga pedalaman kepulauan
Sementara itu, Lamogawe menyebut Abusari Wali sebagai tokoh kharismatik yang peduli dengan rakyat. "Kharismanya membuatnya dekat dengan kami. Beliau bukan hanya sosok politisi, tetapi sahabat yang benar-benar mengerti dan peduli terhadap kebutuhan masyarakat. Kepedulian ini yang membuat kami yakin beliau dapat menjadi wakil yang ideal di DPR RI," ucap Lamogawe. Warga pedalaman selatan
Pendapat senada juga datang dari Sunaryo, yang mengungkapkan pengalaman positifnya ketika Abusari Wali berkunjung dan bersilaturahmi dengan masyarakat. "Beliau bukan hanya datang saat kampanye, tetapi telah meluangkan waktu untuk bersilaturahmi dengan kami. Kebersamaan itu menunjukkan bahwa beliau adalah tokoh pemimpin yang merakyat. Kepedulian beliau telah kami rasakan secara langsung," papar Sunaryo. Warga pertengahan Kota
Abusari Wali, dengan demikian, bukan sekadar calon legislatif bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, melainkan pemimpin yang dianggap dekat dan mampu mewakili aspirasi rakyat. Dukungan dan keyakinan masyarakat Sulawesi Tenggara terhadap Abusari Wali semakin kuat, menandakan bahwa kehadirannya di panggung politik dianggap sebagai harapan baru untuk kemajuan daerah ini.
Penulis Junirullah
