Lihat ke Halaman Asli

Junirullah

Penulis

Waduh Memalukan Sekali Kejadian Berulang Acap Ajap Kali Penegak Hukum Adu Jotos

Diperbarui: 25 November 2021   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sama alat negarabeda kategori pengaman antara penegak hukum POLRI dan TNI, ini kan kejadian yang sudah sering kali dari dulu terjadi padahal kalian itu kan PENGAYOM dan PEMBINA seluruh rakyat Indonesia, kok malah ngotot bertengkar hingga berakhir adu jotos?!

Waduh.. ini memalukan institusi negara, seharus hal seperti ini dapat diselesaikan dengan baik dan bijak dalam menyikapi kontekstual permasalahan, mlu dong.. jika hal ini terjadi dan langsung viral di media internet!

Beginilah ibarat seorang adik yang tak hormat lagi dengan kakak nya ya seperti itu, merasa beda dikit sudah egonya minta ampun, membusung itu dada menganggap bahwa AKULAH!!

Masalah dari saudara yang tak terima tilang polisi lalu lapor kepihak saudara sendiri yaitu tentara, dan terjadi pertengkaran di depan pos satlantas maluku pulak itu, weleh.. weleh.. weleh.. Kejadian di depan pos lantas Mutiara Mardika Ambon,

Tahu enggak?, apa yang selama ini Rakyat Indonesia nggak suka dengan POLISI?, ya itu tadi, walau sudah damai kedua belah pihak, namun menyisakan cap rakyat bahwa polisi yang mengatur lalu lintas suka menilang motor masyarakat, dan tentara di cap selalu jadi baking dibelakang preman, nah sipelapor inilah seperti disinyalir preman karena mengandalkan saudaranya tentara sebagai  baking!

Meski preman di tahun 1990-an juga mati dibasmi dan eksekusi di tempat langsung di door atau ditembak oleh PETRUS (penembak misterius), yang dianggap sudah mengancam rakyat, dan hukumannya eksekusi mati baik di tempat, lalu buang kepinggir jalan tutup dengan koran atau pelepah pisang, dan rehat sejenak besok sudah ada kabar berita di koran?!

25-11-2021. Penulis. Junirullah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline