Dulu kakekku 1987 adalah seorang mantan petran ABRI di bagian kesehatan yang tinggal di pedalaman Aceh - Sumatera, setelah masa perjuangan berakhir sementara, dan kakekku pun sekarang sudah meninggal dunia,
Pernah Kakek bercerita kepada anak-anaknya bahwa; Keseharian kakekku bekerja sebagai salah seorang mantri yang membuka pengobatan dirumah, dan bekerja mengobati masyarakat yang tergolong dari anak yatim, fakir miskin, dan kaum duafha secara suka rela di daerah pedalaman Pidie,
Ada juga sebahagian dari kalangan berada atau mapan juga berobat di tempat kakek sebagai pasien tetap atau sebagai mantri panggilan dari rumah ke rumah yang telah lama kenal dan sering mendapat panggilan ke setiap rumah kalangan tersebut,
Kakek tinggal di sebuah desa yang sangat dekat dengan Gunung Pidie, setelah lamanya kakek tinggal di perkampungan itu, kakek sering juga pergi ke gunung untuk mencari kayu, sebagai bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga dirumah kakek,
Hingga pada suatu hari kakek tidak sengaja sambil mengumpulkan ranting, dahan, dan batang kayu yang sudah tumbang dari atas lereng gunung dan jatuh ke bawah, tiba-tiba kakek mendengar ngaungan seperti sesuatu yang tak biasanya,
lalu kakek melihat ke arah pohon yang tumbang itu, rupa-rupanya suda ada se-ekor anak kucing besar yang terjepit dengan dahan pohon dan tak bisa melepaskan diri karena dahannya terlalu besar bagi se-ekor anak kucing besar Harimau Sumatera,
Lalu kakek bergegas dengan daya upaya mencari cara untuk menolong anak kucing yang terjepit dengan dahan kayu yang tumbang tersebut, setelah beberapa saat kakek berusaha menyelamatkannya, dan syukur Alhamdulillah ternyata kakek berhasil menyelamatkannya,
Karena anak kucing besar ini susah dan sulitnya berdiri kembali, karena kaki bagian belakangnya mengalami luka yang terhimpit pohon tumbang tadi, akhirnya kakek memapahnya atau menggendongnya dengan ija (kain sarung), dan kakek langsung mengangkatnya dan membawa pulang kerumah untuk segera di obati,
Kucing besar ini telah sampai dirumah, dan kakek segera mengobatinya dengan berbagai macam cara, karena anak kucing besar tersebut tak ada tempat tinggal, kakek meletakkannya sementara dalam kandang ayam yang dipakai untuk ayam bertelur,
Lalu kakek membersihkan kandang ayam tersebut dan meletakkan alas tapis atau serabut kelapa yang di campur dengan abu bekas kayu yang telah dibakar di dapur menjadi abu,
karena kakek sudah tahu kucing besar itu amat suka bermain di tanah yang berabu dengan berguling-guling dan menggosokkan kukunya yang tajam di kayu-kayu, maka kakek menaruh abu tersebut di kandang dengan campuran serabut kelapa itu dan meletakkan beberapa kayu besar di dalam kandangnya agar kucing besar dapat berguling dan mengasah cakarnya di kayu itu,