Pemanasan global yang terjadi si seluruh daerah nusantara khususnya di kepulauan Sulawesi yaitu area wilayah Morosi Sulawesi Tenggara, disebabkan oleh faktor;
Pembakaran hutan liar, penebangan kayu secara liar, dan eksplosrasi ilegal yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,
dan hal ini salah satu penyebab sebab akibat pengaruh dampak iklim yang selama ini dari hasil perkiraan BMKG memberitahukan ada angin kencang, hujan, petir, bahkan di perairan laut menuju pelabuhan juga akan naik gelombang air laut,
yang karenanya itu tidak menentunya cuaca yang secara tiba tiba berganti dengan cepat dan akhirnya sekarang pulak menyebabkan panas yang menyengat, hal ini dapat dirasakan oleh seluruh penduduk di Sulawesi Tenggara baik wilayah Morosi, Kolaka, sampai dengan Kota Kendari,
Peertambangan ilegal apapun itu jenisnya, rata rata semuanya itu tetap merusak lingkungan, tak hanya dampak buruk yang dirasakan generasi dalam masa 10 (sepuluh) tahun mendatang, diperparah lagi dengan kondisi cuaca ekstrim seperti yang terjadi sekarang ini,
akibat eksplorasi tanpa pandang keselamatan bagi banyak orang disekitarnya, walau hukum AMDAL lingkungan hidup sudah menjabarkan dan menjelaskan bahwa eksplorasi lingkungan baik itu perambah hutan, garap lahan baru, pertambangan, tanpa ada standar AMDAL yang merujuk ke standar operasional prosedur secara baik dan benar maka lingkungan akan hancur dalam waktu dekat,
akibatnya dari ulah pelaku tangan jahil manusia yang melakukan eksplorasi ilegal yang hanya mementingkan isi perutnya saja, tanpa ada memikirkan banyak lagi bagi keselamatan rakyat disekitarnya, maka itu sudah parah pemimpin daerahnya,
padahal berita lokal banyak memberitakan tentang kinerja OKNUM Pemerintah, OKNUM DPRK yang selalu seakan akan dilakukan program yang peduli dengan lingkungan atau sosial,
padahal tidak demikian justru media lokal dibayar berdasarkan wani piro, untuk kepentingan sepihak dan itu sudah merugikan rakyat dengan berdalih program dari rakyat untuk rakyat dan itu sangat banyak tersebar tidak hanya di Indonesia khusus di Kepulauan Sulawesi juga sudah ada seperti itu,