Hijau alam terbentang di Bumi Indonesia
Ibu dan Bapakku pagi subuh mendayung ontel jaman Belanda
Dalam gelap-gelap terang Matahari pagi disusuri mereka jalan bebatuan Desa
Aku masih tidur lelap menemuimu di kursi kosong di bawah pohon bringin Desaku
Air hujan mengguyur dalam mimpiku
Kupeluk tubuhku menemukan kehangatan
Tubuhmu kubalut dengan jas tebal dari dalam tas punggungku
Senyummu menguakkan semua keindahan di muka bumi
Daun dari bringin terjatuh satu per satu
Siang bolong kita bertemu
Pohon bringin sebagai tuan yang tuli dan bisu