Lihat ke Halaman Asli

Yuni Kustanto

pengajar SD

Rindu Wajah Teduh Indonesia

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejenak terkenang masa kecilku. Saat melihat tayangan stasiun televisi satu-satunya pada saat itu, ya TVRI Televisi Republik Indonesia. Di setiap penghujung rangkaian tayangan televisi diputar lagu Rayuan Pulau Kelapa dengan klip yang begitu pas dengan suasana.

Di saat rakyat Indonesia hendak menutup mata sejenak di alam tidur. Lagu penghantar tidur ini menjadi sarana yang sangat efektif pada saat itu. Efektif untuk mengingatkan kembali bahwa kita memiliki tanah air yang begitu luar biasa. Mungkin sampai terbawa di alam bawah sadar saya, ketika mendengar lagu ini tumbuh rasa optimis lagi untuk selalu mencintai tanah air.

Terima kasih saya ucapkan pada sosok Ismail Marzuki yang dengan penuh semangat menciptakan syair lagu "luar biasa" ini. Keteduhan wajah Indonesia mampu dikumandangkannya.

Semoga setiap insan Indonesia : Buruh, petani, pekerja swasta, Presiden, Wakil Presiden, menteri, pejabat negara, poltisi, agamawan, dan banyak lagi, akan bisa kembali menyimak dengan hati  syair berikut ini.

Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
*
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala

Reff:
Melambai lambai
Nyiur di pantai
Berbisik bisik
Raja Kelana

Memuja pulau
Nan indah permai
Tanah Airku
Indonesia

Hmmm.... selamat menikmati keteduhan Indonesia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline