Lihat ke Halaman Asli

Juniffer Cristin

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mengenal Lupus Lebih Lanjut Dengan Komunitas Lupus Sahabat Cempluk

Diperbarui: 5 Maret 2021   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(source : jogja.suara.com)

Halo teman-teman.. kalian tau nggak ada sebuah penyakit yang dinamakan Lupus?

Lupus adalah penyakit yang disebabkan oleh autoimun pada tubuh manusia, Imun tubuh yang seharusnya melindungi tubuh kita dari berbagai virus dan penyakit, malah balik menyerang organ-organ di tubuh kita. Belum lagi kalau penyakit ini sampai menyerang organ tubuh lainnya dan menyebabkan komplikasi.  

Bisa dibilang penyakit Lupus ini adalah penyakit yang membutuhkan penanganan cukup intens, mengingat penyakit ini bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan dan membutuhkan pengobatan secara rutin.

Nah... Komunitas Lupus Sahabat Cempluk merupakan salah satu komunitas yang menjadi rumah bagi para penderita lupus juga para orang-orang yang ingin mempelajari tentang Lupus lebih dalam lagi. Terletak di Yogyakarta, komunitas ini memiliki anggota sebanyak 150 penderita lupus, 6 pengurus inti beserta founder, dan 55 anggota yang menjadi volunteer di komunitas ini. Mayoritas anggota penderita ODAPUS di Komunitas ini adalah anak-anak dan juga perempuan. Selain itu, komunitas juga selalu didampingi dan dimonitor oleh dokter-dokter dari RSUP Sardjito, yaitu  dr. Sumadiono, Sp. A yang merupakan Ketua IDAI DIY-Konsultan Alergi Imunologi Anak, KSM Kesehatan Anak RSUP DR SARDJITO dan juga  dr. Cahya Dewi Satria, M.Kes, Sp. A dari Divisi Alergi Imunologi SMF Kesehatan Anak RSUP DR SARDJITO dan FKKMK UGM.

Komunitas Lupus Sahabat Cempluk mempunyai misi untuk membantu para ODAPUS (Orang dengan Lupus) untuk menjalani pengobatan mereka dengan menyediakan kebutuhan obat-obatan para ODAPUS, juga menjadi komunitas yang membantu memberikan dukungan secara mental bagi para ODAPUS, sekali lagi karena penyakit ini bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan, sangat dibutuhkan dukungan moral bisa berupa sharing bersama dan sebagainya. Walaupun komunitas Lupus Sahabat Cempluk ini terletak di Yogyakarta, banyak juga anggota yang berasal dari luar Yogyakarta, untuk itu Komunitas juga menyediakan sarana transportasi bagi para ODAPUS yang ingin datang berobat.

Komunitas Lupus Sahabat Cempluk juga merupakan salah satu Komunitas yang bergerak secara online, mengingat sekarang kita sedang berada di situasi pandemi, kegiatan offline komunitas semua dialihkan secara online. Salah satu kegiatan yang dilakukan secara online yaitu dengan menyebarkan konten-konten edukasi terkait penyakit Lupus melalui platform media sosial Komunitas yaitu Instagram dan Youtube, dan konten mereka selalu diawasi oleh dr. Sumadiono, Sp. A dan dr. Cahya Dewi Satria, M.Kes, Sp. A mengingat konten yang disebarkan merupakan konten edukasi mengenai penyakit Lupus, agar tidak terjadi kesalahan dalam mengedukasi. Lalu, Komunitas juga sesekali melakukan webinar ataupun talkshow secara online via Zoom bersama dengan dokter-dokter untuk membahas lebih lanjut mengenai penyakit Lupus ini. 

Dalam waktu dekat ini, juga akan diadakan campaign untuk memperingati hari ginjal dan hari Lupus sedunia, semua akan dilakukan secara online melalui sosial media Komunitas.

Kesan saya selama menjadi bagian dari Komunitas ini tentu saja sangat baik. Selain tujuan komunitas yang sangat baik dan edukatif, orang-orang di dalam komunitas ini juga sangat baik, mereka menerima dan mau membimbing saya dan teman-teman saya secara perlahan untuk dapat beradaptasi dengan komunitas ini. 

Bagaimana mereka memanfaatkan media sosial yang ada, menjadi sarana utama komunikasi dan juga penyampaian konten-konten mereka menurut saya sangat luar biasa. Karena Komunitas ini tetap dapat berjalan dengan lancar walaupun dalam keadaan seperti sekarang, bahkan masih bisa menjalankan tujuan mereka untuk membantu para ODAPUS dan saling menguatkan sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline