Bulan April, Mei, dan Juni biasanya musim Ujian Sekolah. Biasanya siswa di tingkat SMA yang ada di jadwal pertama, dilanjutkan tingkat SMP berikutnya, terakhir siswa SD pun mengikuti jadwal yang sudah disusun pemerintah.
Wajah-wajah serius menatap kertas soal pra-ujian sekolah. Ada yang langsung mengerjakan, begitu selesai membaca soal. Ada yang mencoba mengingat-ingat materi hafalan sebelum menulis jawaban. Ada juga yang mengernyitkan dahi atau mengerutkan alis, menampakkan wajah bingung bahkan mungkin tak mengerti apa pertanyaannya. Begitulah gambaran siswa menghadapi sejenis ujian dan "kawan-kawannya".
Bagi para peserta didik, sepertinya Ujian Sekolah sudah merupakan Ujian Kehidupan.
Lho, bagaimana bisa?
Ya, sejauh ini urusan mereka hanya seputar pendidikan di rumah, sekolah, dan lingkungannya. Pada umumnya, di usia mereka belum perlu mencari nafkah dan berjuang mengarungi kerasnya kehidupan. Walaupun memang zaman sekarang sudah banyak kita dapati contoh kasus dari berita, di mana anak-anak sudah ada yang harus ikut bekerja membantu perekonomian keluarganya.
Jadi, jika ditanya mana yang lebih mudah diselesaikan antara ujian sekolah dengan ujian kehidupan? Tidak ada jawaban pasti mengenai hal itu karena keduanya memiliki tantangan yang berbeda. Beberapa perbedaan di antara keduanya bisa memengaruhi tingkat kesulitan dalam menyelesaikannya.
Ujian Sekolah biasanya memiliki jadwal yang jelas dan materi yang harus dipelajari, sehingga siswa dapat mempersiapkan diri secara lebih terencana. Di sisi lain, ujian kehidupan tidak memiliki jadwal yang pasti dan melibatkan banyak faktor yang sulit diprediksi, sehingga sulit untuk mempersiapkan diri secara matang.
Namun, ujian kehidupan juga dapat memberikan peluang yang lebih besar untuk belajar dan tumbuh sebagai pribadi. Setiap situasi kehidupan yang sulit atau tantangan yang dihadapi dapat memberikan pengalaman berharga dan pembelajaran yang mungkin tidak terdapat dalam ujian sekolah.
Ketika menghadapi ujian sekolah atau ujian kehidupan, yang terpenting adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin dan mengatasi tantangan dengan sikap positif dan tekun. Dengan demikian, seseorang dapat meningkatkan kemungkinan untuk berhasil menyelesaikan ujian tersebut.
Semangat mengarungi ujian kehidupan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H