Lihat ke Halaman Asli

Juniatuz Zulfah

Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik UPI 2022: Mahasiswa UPI Memberikan Asupan Nutrisi atau Gizi Pada Balita yang Terkena Bawah Garis Merah (BGM) di Desa Cibiru Hilir, Bandung

Diperbarui: 12 Agustus 2022   00:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Berdasarkan data hasil survei yang dilakukan di Desa Cibiru Hilir RW 11 terdapat 1 Balita yang terkena BGM (Bawah Garis Merah). Balita Bawah Garis Merah (BGM) merupakan hasil penimbangan berat badan yang dititikan dalam kartu menuju sehat (KMS) berada dibawah garis merah. Balita yang terkena Bawah Garis Merah tersebut berusia 3 tahun dan berjenis kelamin perempuan yang memiliki berat badan 10,2 kg sedangkan berat badan ideal anak perempuan yang berusia 3 tahun menurut Kementerian Kesehatan RI yaitu sekitar 13,9 kg. Sehingga balita tersebut memiliki karakteristik berat badan yang cenderung kurang, hal tersebut disebabkan oleh permasalahan asupan nutrisi yang kurang atau terdapat kondisi medis tertentu, sehingga balita tersebut membutuhkan perhatian khusus. Menurut ibu pengasuh balita bahwa pola makan pada setiap harinya sangat susah dan jika pada saat mengunyah makanan pun sangat lama. Oleh karena itu, asupan makanan yang masuk kedalam tubuh anak sangat sedikit, sehingga hal ini menjadi kekhawatiran bagi orang tua bila anak susah makan maka anak akan kekurangan gizi, Adapun solusi ibu balita tersebut dengan cara memberikan susu formula kepada anak untuk menjaga keseimbangan daya
tahan tubuh anak menjadi kuat dan sehat.
Akan tetapi keterampilan orangtua dalam parenting anak belum terpenuhi, karena kurangnya pengetahuan dan sikap, orangtua tentang Pentingnya dan pengaruh peran ibu terhadap tumbuh kembang anak. Menurut orang tua balita yang terkena BGM tersebut belum pernah diperiksa pada dokter anak, sehingga sampai satat ini pun orang tua belum mengetahui penyebab yang dialami oleh Balita diBawah
Garis Merah tersebut.

Muncul di benak salah satu Mahasiswa UPI yang Bernama Juniatuz Zulfah, ia menciptakan program kegiatan KKN "Memberikan Asupan Nutrisi atau Gizi Pada Balita Bawah Garis Merah (BGM)" dengan sasaran balita yang terkena BGM di desa Cibiru Hilir RW 11. Program ini dilakukan olehnya, karena ia ingin memberikan edukasi bagaimana cara mengatasi balita yang terkena Bawah Garis Merah (BGM). Karena yang dilihatnya, balita tersebut sangat aktif, namun sangat disayangkan orangtua balita tesebut
berpandangan, bahwa faktor BGM yang dialami oleh anak tersebut adalah faktor turunan. Hal ini sangat miris terhadap tumbuh kembang balita yang selalu disamakan dengan kakanya pada waktu kecil ujarnya "kakanya juga pas waktu kecil kaya gitu, tapi alhamdulillah sekarang sudah besar sama seperti anak pada umumnya". Padahal tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, banyak faktor yang dialami  Contohnya seperti kurangnya asupan nutrisi atau terdapat kondisi medis tertentu misalnya, anemia, infeksi cacing dan lain sebagainya. Untuk memastikan penyebabnya, harus pemeriksaan langsung dengan dokter anak. Bagi Juni, memberikan asupan nutrisi atau gizi makanan dan memberikan tips bagaimana cara mengatasi Balita Bawah Garis Merah itu merupakan hal yang positif dan mendapatkan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Program "Memberikan, Asupan Nutrisi atau Gizi Pada Balita Bawah Garis Merah (BGM)" ini, kegiatannya seperti memberikan makanan biskuit dan susu pada balita yang terkena BGM serta memberikan tips ara mengatasi balita yang terkena BGM kepada orangtua balita, Hal ini disampaikan secara langsung dan
melalui chat Whatsapp dengan orangtua balita, dengan harapan agar orang tua selalu memantau
perkembangan anaknya pada setiap hari dan semoga lekas sembuh serta dapat mencapai berat badan yang ideal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline