Lihat ke Halaman Asli

Petrikor kota

Jejak bersajak

Bunga Duka

Diperbarui: 1 Februari 2021   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kayu yang tertancap di atas taburan bunga
Alangkah baiknya jangan terus terisak di atas nama
Masih banyak yang belum kau selesaikan dengan nyata
Biarkan guguran bunga itu berlahan hilang wangi dan mengering

Waktu tidak akan pernah menunggu
Jangan pula berlari mengejar waktu
Seorang pemenang lah yang wajib menunggu
Agar tak jadi pecundang yang terbelenggu

Dari banyak selepas bunga mengering cacing cacing menari lenggok riang
Sambut menyambut bibir nanar menjawab teman yang hilang
Bercak membiru bekas cemeti setangkai bunga sebatang
Berhambur jatuh kelopak bunga yang matang
Tiga langkah patah arang ketika bunga masih berdiri tegak menantang

Gugur bunga
Gugur di tabur di atas ruang kamar abadi
Senandung cahaya di sulaman bayang kepala
Bibit bunga tumbuh bergoyang harum mewangi
Terekam bunga hitam putih mekar di atas sajadah
Bersemi di malam sunyi tersiram air mata embun




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline