Lihat ke Halaman Asli

Perihal SDM Kita

Diperbarui: 7 Juli 2023   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kualitas manusia di suatu negara lazimnya dilihat dari kualitas pendidikan yang didapat. Tiap lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa. untuk mencapai harapan tersebut sudah barang tentu dilakukan peningkatan dari segala aspek. 

Jika kita berbicara mengenai kualitas SDM tentunya kita akan menyinggung ranah pendidikan. Berkualitas atau tidaknya kualitas dari seseorang tergantung dari apa yang didapat selama menempuh pendidikan. Perguruan tinggi sebagai Laboratorium pengetahuan yang didalamnya berisikan insan akademis mempunyai tanggung jawab untuk mencetak manusia yang mempunyai kualifikasi yang tinggi.

Kampus atau perguruan tinggi dewasa ini secara teoritis memasang standarisasi pendidikan yang tinggi untuk menciptakan lulusan yang mempunyai kualitas SDM yang mumpuni dan berdaya saing. 

Namun, pada praktiknya masih terdapat kampus yang masih memasang standar yang rendah bagi mahasiswanya sehingga tidak secara langsung membentuk pribadi mahasiswa yang cenderung malas untuk mengupgrade dirinya atau betah berada di zona nyamannya. Padahal dunia global saat ini menerapkan standar yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. 

Dunia kerja memasang syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi pelamar pekerjaan agar dapat diterima. Hal ini tentunya tidak akan tercapai jika kampus menerapkan standar yang rendah bagi mahasiswanya, karena dikhawatirkan lulusan yang dihasilkan tidak mampu mencapai kualifikasi atau tidak memiliki skill dan daya saing untuk bertahan di kehidupan setelah selesai study. Alhasil angka penggangguran bertambah dan menjadi masalah bagi pemerintah.

Jika ditelisik lebih jauh lagi, kita menemukan fakta yang lain bahwa sebenarnya Kampus sudah menerapkan standar yang tinggi melalui kebijakan yang dikeluarkan,namun pada pelaksanaan tidak dijalankan atau tidak diindahkan oleh Oknum-oknum tertentu. 

Dalam hal ini oknum yang dimaksud sebagai tenaga pendidik atau Dosen yang membuat standarnya sendiri dengan maksud untuk tujuan komersil pribadi. Kejadian pemerasan mahasiswa berkedok Perbaikan nilai menjadi hal yang rasa-rasanya sudah menjadi rahasia umum hal ini diperparah dengan pelecahan seksual yang dilakukan dosen terhadap mahasiswa. 

Kasus-kasus ini yang membuat atmofsir pendidikan yang buruk. Kampus atau perguruan tinggi sebagai suatu lembaga harusnya mempunyai sikap yang tegas menanggapi kasus seperti ini tidak terjadi karena dampak yang diakibatkan sangatlah fatal untuk kelangsungan kehidupan di masa depan. 

Kampus yang diharapkan untuk mencetak lulusan lulusan yang berkompeten yang nantinya menjadi penggerak bangsa kedepannya pada akhirnya menjadi ladang pemerosotan nilai dan moral.

 Akhir dari tulisan ini, penulis mengajak kita untuk sama-sama merenung bagaimana jadinya bangsa ini jika tingkat kualitas SDM kita rendah. Bagaimana Kampus sebagai wadah insan akademis yang diharapkan mencetak lulusan yang mempunyai kualitas SDM yang baik, justru mencetak lulusan yang mempunyai pribadi yang betah pada zona nyamannya saja dan tidak mempunyai daya saing, bagaimana jadinya oknum dosen di kampus membuat standarnya sendiri dengan tujuan komersial pribadi, dan bagaimana jadinya jika semuanya dianggap Seolah-olah baik baik saja...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline