Lihat ke Halaman Asli

Maaf...

Diperbarui: 29 Januari 2023   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hujan semalam telah mereda digantikan udara dingin yang menerpa hingga menusuk sukma, sang surya pun masih belum menunjukan tampaknya, dan aku masih terjaga dengan ditemani secangkir kopi yang sudah hampir habis menyisakan ampasnya sambil membalikbalikan halaman buku yang kubaca sepanjang malam ini, sayup sayup ku dengar suara kokokan ayam jantan bersahutan. Kulihat pada ponselku menunjukan pukul 05:30 WIT, karena mata ini sudah tidak bisa lagi untuk diajak kerja sama untuk tetap bertahan aku putuskan untuk segera tidur. Belum lagi sejam aku tidur bunyi getar ponselku membuatku terbangun.

Drtt..drttt...drrt dengan sempoyongan ku ambil ponsel yang sedari tadi bergetar. Ada 2 panggilan tak terwajab dari Puji, teman kuliahku. Dengan mata yang masih menahan rasa kantuk kupaksakan menelpon balik teman ku Puji.

“halo, ada apa telpon pagi pagi buta begini” ucapku agak kesal

“aldi, kamu sudah buat power point buat presentasi kelompok kita? Hari ini kelompok kita yang presentasi. Sudah buat kan?” tanyanya

“presentasi apaan sih,” jawabku sambil kembali berbaring

“itu loh, yang minggu lalu saat kuliah di zoom, dosennya sampaikan kalau hari ini giliran kelompok kita yang presentasi tentang Sejarah Publik, kamu sendiri yang bilang untuk power point presentasinya kamu yang buat, ihh masih muda udah pikun” katanya sambil mengejek

Mendengar yang dikatakan puji, tiba tiba rasa kantukku hilang seketika    “ ya ampun, aku lupa kalau hari ada kuliah daring baru aku belum buat power point presentasi lagi” gumamku dalam hati.  Tanpa merespon puji langsung kumatikan panggilan teleponnya. Bergegas aku bangkit dari tempat tidurku, lalu ku ambil laptop yang kusimpan di dalam tas kuliahku. Kemudian dengan tergesa gesa kunyalakan laptop dan mulai membuka halaman kerja  power point. Di tengah aku mengerjakan aku merenung sambil berkata dalam hati “sudah hampir setahun, perkuliahan di Unpatti masih menggunakan sistem perkuliahan daring. Rasa bosan sudah tak terbilang lagi dan rasa rindu yang dalam untuk berjumpa dengan teman teman yang sekarang berada di kampung masing masing, karena kampus masih ditutup untuk segala aktivitas perkuliahan akibat pandemi.  Semoga saja semua ini cepat berlalu”.  Tiba tiba sebuah pesan singkat dari Puji  di Whatsapp  ponselku membuyarkan lamunanku. Dengan cepat kubaca isi pesan tersebut.

“Al, aku baru di chat sama dosen kalau kuliah daring kita hari ini dimajukan dari yang tadinya jam 10 pagi ini dimajukan Jam 8:30, nanti link zoomnya dikirim sebentar lagi .”  kata puji

“Oke” balasku singkat. Aku tidak mengatakan kalau presentasinya belum siap pada Puji, nanti diceramah lagi sama dia , bisa bisa tidak bakalan selesai kalau sudah diceramahi sama cewek cerewet seperti itu.

Matahari mulai terlihat semakin terang kulihat pada jam dinding rumahku menunjukan pukul 07: 40 WIT dan bahan presentasi kelompokku belum selesai. Dengan buru buru kembali kulanjut membuatnya, hingga tepat pukul 08: 10 WIT bahan presentasi kelompokku selesai ku buat walau dalam hatiku tidak yakin dengan presentasi ini karena ku buat buru buru.

Setelah selesai  membuat bahan presentasi, sejurus kemudian aku menuju kamar mandi untuk mencuci muka untuk sekedar menghilangkan wajah kantukku akibat semalam begadang hingga pagi dan hanya tidur sebentar. Tak sempat lagi ku mandi karena bentar lagi harus masuk di Zoom metting untuk mulai kuliah daring yang menurutku sangat membosankan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline