Lihat ke Halaman Asli

Bersama Dahlan Iskan

Diperbarui: 21 November 2017   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karena keadaan mendung dan hujan di Jogja, tempatku, aku memilih untuk baca buku, hingga tertidur. Lalu, aku bermimpi indah, menurutku. Aku bertemu Pak Dahlan Iskan. Aku pokoknya merasa senang bertemu dengannya. Anehnya, Pak Dahlan cukup akrab dengan temanku, penulis: Ken Hanggara. Saat itu hari Ahad, 12 November 2017, siang setelah jam 12-an.

Dalam mimpiku, aku berada di tempat (kos Ken Hanggara). Saat aku baru tiba di kosnya, aku laangsung berbaring d damping Ken, posisi kepala ada di bagian selatan. Baru setelah itu, tiba-tiba ada Pak Dahlan Iskan datang dan masuk ke kos Ken. Dia sepertinya sedang capek. Dia merebahkan tubuhnya di antara aku dan Ken, tengah. Mungkin karena sungkan, Ken bangun dan dia menepi ke pojok ruangan dengan posisi duduk sembari memandang Pak Dahlan Iskan.

Dia merebahkan tubuhnya, telentanh pada awalnya. Lalu sedikit miring ke kiri menghadap ke arah Ken. Pak Dahlan meminta untuk memijet punggungnya padaku. Lalu, aku pijet secara pelan-pelan dengan minyak urut yang aku mang punya. Hingga Pak Dahlan merasa ngantuk dam tertidur. Dalam benakku, aku pasti dikasi uang 1.000.000 (satu juta) nanti, dia kana kaya.

Aku menghentijan pijetan saat Pak Dahlan tampak tertidur. Nah, baru setelah itu Ardi masuk ke kos Ken. Ardi itu, temanku yang ngekos dekat dengan kosku, pas di depan kosku kps Ardi. Dia satu kampung denganku. Lalu, aku menyuruh Ardi agar jangan ramai, ada Pak Dahlan sedang tidur. Sebenarnya, dia gak tahu kalau ada Pak Dahlan, lalu dia keluar. Aku juga keluar dari kosa Ken bersama Ardi. Sementara Ken, dia masih di dalam.

Yogyakarta, 14 November 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline