Lihat ke Halaman Asli

Berbakti di Bumi Angling Dharma

Diperbarui: 6 November 2017   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SURABAYA - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel,  Surabaya, Jawa Timur memberangkatkan mahasiswa angkatan 2010 ke dua  tempat untuk berbakti dan melakukan survei Parscipatory Action Research (PAR) dalam kuliah kerja nyata dua tempat yang dipilih adalah  Bojonegoro dan Madiun. Sebelum mereka diberangkatkan, ada pembekalan  khusus cara kerja dalam program KKN dan survei PAR selama satu minggu.

Mahasiswa yang ditugaskan ke Madiun  diberangkatkan terlebih awal pada tanggal 14 Januari 2014, mengingat  tempatnya yang lebih jauh dibanding dengan Bojonegoro. Sehari  setelahnya, mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Naga, sebanyak 18  orang diberangkatkan, ke Bojonegoro, tepatnya Desa Geger kecamatan  Kedung Adem.

Sesampainya di Bojonegoro yang juga  dikenal sebagai Bumi Angling Dharma, para mahasiswa, termasuk Kelompok  Naga 63, mengikuti acara pembukaan di pendopo kabupaten. Wakil Bupati  Bojonegoro Setyo Hartono mengimbau mahasiswa agar agar menjalankan tugas  dengan baik. Salah satu tugas utama mereka adalah memberikan pencerahan  kepada warga desa agar menyadari urgensi pendidikan bagi anak bangsa,  bagi masyarakat.

"Saya harap para mahasiswa UIN Sunan  Ampel, Surabaya, bisa memberikan prasasti berharga yang bisa diingat dan  diamalkan oleh masyarakat Bojonegoro," kata Setyo Hartono.

"Semua yang

diberikan oleh

mahasiswa sangat

berarti untuk kami."

Setelah acara pembukaan, para mahasiswa  langsung menuju Desa Geger, Kecamatan Kedung Adem, Bojonegoro. Mereka  telah menyusun sejumlah program selama satu bulan, mulai dari mengenal,  memahami, merencanakan, melaksanakan, hingga merefeleksikan situasi  masyarakat Desa Geger. Progrma berjalan lancar sesuai dengan pembekalan  yang diberikan selama satu minggu sebelum diberangkatkan.

Hari pertama kuliah kerja nyata (KKN),  mahasiswa menjalankan agenda pertama, yaitu menelusuri pelosok-pelosok  kampung untuk mengenal masyarakat lebih dekat. Suasana santai di tempat  kontrakan mahasiswa begitu menyenangkan. Mahasiswa mulai mendekati  anak-anak kecil yang bermain di depan kontrakan. Dari sana, para  mahasiswa berhasil mengumpulkan anak-anak lainnya. Pada mulanya,  anak-anak berusia sekolah dasar itu berjumlah tiga orang untuk dibimbing  belajar. Namun, makin lama makin banyak yang datang untuk belajar di  kontrakan Naga 63. Mereka begitu penuh semangat dan penuh antusias  mengikuti kegiatan belajar bersama tersebut.

Ada 22 pelajar yang berpartisipasi  mengikuti program belajar bersama ini. Mereka berlatar pendidikan mulai  dari tingkat taman kanak-kana, yang ditemani oleh orangtua mereka,  hingga pelajar SMA. Jumlah itu semakin bertambah, sampai satu minggu  kemudian, siswa mencapai 45 orang. Bahkan, anak-anak SD bisa datang dua  kali ke kontrakan mahasiswa KKN. Meski sudah belajar pada siang harinya,  pada malam hari, siswa SD bergabung dengan siswa SMP dan SMA untuk  belajar bersama. Usaha para mahasiswa cukup berhasil mengajak anak-anak  sekolah Dusun Krajan, Desa Geger, Kabupaten Bojonegoro, untuk belajar  bersama.

"Alhamdulillah, terima kasih telah  memberikan les-lesan bagi anak-anak. Semua yang diberikan oleh mahasiswa  sangat berarti bagi kamu," kata Kastiah, ibu dari salah satu peserta  program belajar bersama, Siti Mar'atus Sholihah.

Para mahasiswa berharap program belajar  yang telah dirintis selama KKN bisa dilanjutkan meski mereka sudah  kembali ke kampus. Para siswa bisa belajar bersama, saling bertukar  ilmu, sehingga mereka bisa mencapai nilai terbaik.

Oleh: Junaidi Khab*

* Penulis adalah lulusan Sastra Inggris  UIN Sunan Ampel Surabaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline