Lihat ke Halaman Asli

Evolusi Tempat Wisata

Diperbarui: 6 November 2017   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: trinitar.com

Tempat wisata merupakan investasi suatu  daerah yang memiliki pendapatan yang cukup besar. Dari itulah pemerintah  darah bersungguh-sungguh dalam mengelolanya agar tidak punah. Banyak  tempat wisata yang terdapat di berbagai daerah, misalnya di Bali yaitu  pantai Kuta yang terkenal indah, sehingga banyak para wisatawn yang  berdatangan ke Pulau Bali untuk menikmati suasana indahnya alam yang ada  di Pantai tersebut. Mengapa Bali bisa menjadi terkenal? Yaitu karena  keindahan dan tempat wisatanya yang mendukung dan juga banyak terdapat  kesenian khas Bali yang cukup diinati oleh warga negara asin.

Tempat wisata tidak hanya terdapat di  daerah Bali. Di Indonesia juga banyak tempat wisata yang diminati oleh  para wisatawan meskipun dari warga negara sendiri. Pemerintah daerah  banyak mendapatkan suatu pendapatan dari tempat wisata tersebut untuk  pembangunan dan kemakmuran rakyat, dan itu perlu kita syukuri dan kita  pelihara dengan sebaik mungkin.

Salah satu daerah yang memiliki tempat  wisata adalah pulau Madura. Semenjak dahulu banyak wisatawan yang datang  ke Madura baik itu Warga Negara Asing atau Warga Negara Indonesia  sendiri. Apalagi setelah dibangun jembatan yang menghubungkan antara  pulau Jawa dengan Madura yang disebut jembatan SURAMADU. Dengan  dibangunnya jembatan tersebut semakin banyak wisatawna yang berdatangan  ke pulau Madura. Semisal mereka ingin menikmati pemandangan-pemandangan  yang ada di Madura.

Dalam perencanaan setelah pembangunan jembatan SURAMADU Madura akan dibagi menjadi empat bagian. Pertama, Bangkalan akan dijadikan kota perdagangan. Kedua, Sampang akan dijadikan kota industri. Ketiga, Pamekasan akan dijadikan kota pendidikan. Keempat, Sumenep akan dijadikan kota wisata. Di Sumenep banyak terdapat tempat  wisata yang dimintai, diantaranya adalah Asta Tinggi yang merupakan  tempat makam para raja Sumnep yang telah dikebumikan, pantai Lombang,  pantai Slopeng, pantai Badur, Rumah Pasir, Asta Yusuf di pulau Poteran ,  dan masih banyak tempat-tempat wisata lainnya yang terdapat di Sumenep.

Ruwatan Untuk Tempat Wisata

Memang perlu kita sadari dan pahami bahwa  sesuatu yang banyak mendapatkan penghasilan menyebabkan kita lupa untuk  bersyukur dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Pendapatan yang  dihasilkan dari tempat wisata jangan hanya digelembungkan tidak tentu  arahnya. Akan tetapi, bagaimana pemerintah daerah bisa memanfaatkan dari  pendapatan tersebut untuk ruwatan semacam istighatsah dan tahlilan di  tempat wisata yang dikelola, agar Madura dan khususnya daerah Sumenep  bisa terhindar dari segala macam bencana yang telah banyak menimpa  daerah-daerah lain di luar Madura. Dalam satu bulan pemerintah  setidaknya mengadakan semacam ruwatan satu kali yang harus dijadikan  rutinan tiap bulan, dan itu tidak akan mungkin mengurangi investasi yang  didapat.

Kesadaran akan kesejahteraan bersama  sangatlah harus dipikirkan telebih dahulu. Pemerintah dalam mengambil  kebjakan tidak boleh memandang sebelah mata. Ruwatan juga merupan rasa  syukur kita kepada tuhan atas nikmat dan riski yang telah diberikan  selama ini. Ruwatan tersebut bukan untuk memuja tempat-tempat wisata  tersebut, melainkan untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah Swt.

Itu semua harus mendapat semacam dukungan  dari berbagai pihak dan masyarakat yang ada di sekitar daerah tersebut,  agar tidak terjadi pro dan kontra dalam pelaksanaannya. Dan itu  memerlukan semacam sosialisasi yang harus diberikan oleh pemerintah agar  semua komponen masyarakat sepenuhnya mendukung tehadap pelaksanaan  ruwatan tersebut.

Dengan demikian, memungkinkan untuk  mempromosikan tempat wisata tersebut ke luar atau dalam kota bisa  menjadi lebih mudah dilakukan, agar pendapatan yang akan didapat bisa  bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun pemeliharaan tempat  wisata itu bukan untuk mendapatkan uang yang melimpah. Apalagi saat  mengadakan ruwatan melukakan kerjasama dengan pihak tertentu, misalnya  wartawan surat kabar atau beberapa perusahaan yang ada.

Oleh: Junaidi Khab*

 *Penulis adalah anggota forum  istighotsah malam jumat legi dan pengurus dibaiyah mingguan pondok  pesantren Al-In'Am Banjar Timur Gapura Sumenep .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline