Lihat ke Halaman Asli

Junaidi PT ANJA

Conservation Staff, PT ANJA

Application Compost from Straw Waste with POME Bacterial Starter and Mulch for Tree Planting in HCV

Diperbarui: 15 Agustus 2023   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi PT ANJA, 2023

Pada tahun 2023, PT Austindo Nusantara Jaya Agri atau biasa disebut PT ANJA bersama warga di desa Huta Baru melaksanakan penanaman bersama pohon durian di  wilayah Barat area HCV PT ANJA. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah barat area HCV. Lahan sekitar area HCV wilayah barat sebelumnya merupakan lahan bekas ditanami kelapa sawit yang sekarang tidak terdapat flora dan fauna di sekitar yang hidup dan tanah menjadi gersang. Wilayah tersebut juga berpotensi tinggi untuk terjadi bencana longsor. Lahan sekitar waduk ini mendukung untuk ditanami tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk warga sekitar, menciptakan ekosistem flora dan fauna sekitar waduk. 

PT ANJA merupakan perusahaan yang bergerak di sektor minyak kelapa sawit. Salah satu limbah yang dihasilkan yaitu POME (Palm Oil Mill Effluent) yang dapat mencemari tanah dan air apabila tidak ditangani dengan benar. Namun, bakteri POME dapat dijadikan sebagai starter untuk pembuatan pupuk kompos. Penggunaan pupuk kimia dilarang di area HCV karena dapat mencemari sungai dan membahayakan ekosistem flora & fauna di sekitarnya. Oleh karena itu, PT ANJA melakukan inovasi dengan memanfaatkan bakteri POME sebagai starter untuk pembuatan pupuk kompos dari jerami. Kemudian pupuk kompos tersebut digunakan untuk pemupukan tanaman durian.

Sebelum ditanam ke area sempadan sungai, dilakukan pembibitan pohon durian terlebih dahulu di area pembibitan PT ANJA hingga besar pohon sudah siap tanam. Kemudian sebanyak 120 batang bibit durian diangkut ke area HCV barat. Selanjutnya staff konservasi PT ANJA bersama dengan warga desa Huta Baru melaksanakan penanaman pohon durian secara bersama di sepanjang sempadan sungai. Pohon durian dipilih karena termasuk pohon keras yang memiliki batang dan akar yang kokoh untuk menahan tanah sehingga mengurangi potensi bencana longsor di area tersebut. Dengan kegiatan ini, maka diharapkan dapat melestarikan dan melindungi keanekaragaman hayati di area tersebut, memperbaiki kualitas hidrologi sungai wilayah barat HCV dan mencegah terjadinya bencana longsor.

Sumber : Dokumentasi PT ANJA, 2023

Sumber : Dokumentasi PT ANJA, 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline