Namun di hati, kau begitu terang.
Dalam setiap doa yang tenang,
Kurasakan getaran cintamu yang datang.
Tanahmu basah oleh air mata,
Luka yang abadi di setiap sudutnya.
Namun di antara reruntuhan yang bisu,
Berkelip harapan, meski samar dan malu.
Malam hadir membawa sepi,
Bintang-bintang menyapa dalam diam suci.
Anak-anakmu menatap langit yang muram,
Merajut impian di antara kilauan malam Kata-kata terurai di bibir yang pilu,
Menjelma doa yang terbang ke arahmu.
Menggapai langit dengan penuh keyakinan,
Semoga esok membawa kedamaian.
Palestina, meski jauh kau tetap di sini,
Di dalam setiap hati yang merindu kasih.
Dalam elegi yang lembut, aku tuliskan,
Serpihan doa dan harapan untuk negeri yang tak pernah pudar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H