Lihat ke Halaman Asli

Emosi Negatif adalah Awal Munculnya Penyakitmu (Bagian 2)

Diperbarui: 3 Februari 2023   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sayangi organ vitalmu, dengan memperbanyak asupan emosi positif--kebahagiaan, sebelum emosi negatif merenggut mereka. Kita bisa meredakan bahkan menghilangkan emosi negatif dengan meditasi. 

Yesa ca susamraddh, nicca kyagat sati, akiccam te na sevanti. Kicce staccakrino, satna sampajnna, attha gacchanti sav. 

Mereka yang selalu giat melatih perenungan terhadap badan jasmani, tidak melakukan apa yang seharusnya tak dilakukan, dan selalu melakukan apa yang seharusnya dilakukan, maka kekotoran-kekotoran batin akan lenyap dari diri mereka yang memiliki kesadaran dan pengertian terang seperti itu. (Dhammapada, Syair 293)

Seperti yang tertulis dalam syair Dhammapada tersebut. Kita sebaiknya dapat mengendalikan diri terutama saat emosi negatif muncul. Berdasar pengalaman penulis, meditasi menjadi salah satu cara untuk mengendalikan emosi negatif yang hadir.

Meditasi adalah salah satu cara mengendalikan emosi negatif 

Dalam meditasi kita merenungkan tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam batin. Ada rasa marah, kecewa, sedih, khawatir, takut, bahkan stres, sadari saja. Buatlah analisis tentang penyebab munculnya emosi negatif itu, bisa saja karena masalah yang belum selesai dan sangat mengganggu.

Analisislah juga dampak pada dirimu dan orang lain saat kita meluapkan emosi negatif dengan kata kasar bahkan menyakiti orang lain. Renungkan baik-baik penyebab dan dampak emosi negatifmu. Renungkan apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan. Dengan pemahaman ini, niscaya emosi negatif bisa luntur dan menghilang.

Meditasi menjadi salah satu cara kita mengolah emosi. Karena dalam hidup cerdas secara intelektual saja tidak cukup. Kita juga harus cerdas secara emosional agar bisa hidup sehat dan bahagia. 

Pengalaman pribadi

Seperti saya yang menerapkan meditasi ketika amarah dan perasaan kecewa akan masa lalu juga muncul. Saya duduk bersila sambil mengamati napas masuk-keluar dan menganalisis penyebab amarah dan emosi muncul.

Dalam analisis itu saya memikirkan apa yang akan terjadi ketika saya meluapkan emosi negatif dengan kata-kata kasar, pasti tidak mengenakkan. Jadi ya sudahlah, tidak mengapa, ini saatnya tidak memberi jalan atas emosi negatif yang ingin menguasai diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline