Lihat ke Halaman Asli

Lelah, Tak Mau Menapak Tanah

Diperbarui: 26 Januari 2023   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari awal kisah sudah terlihat
Keraguan selalu datang menyambangi perasaan
Sayangnya tidak semua hal dapat dimaknai hingga dalam
Semuanya terlihat begitu semu
Kabur, buram, tak terlihat dalam selimut kabut

Bulir air matanya mulai berjatuhan
Ia turun berlomba-lomba dengan derasnya air hujan
Rasa dalam jiwanya diam perlahan
Ia sulit mengungkapkan perasaan

Hingga saat yang tepat telah datang
Namun air matanya tetap berjatuhan
Bersamaan dengan derasnya hujan
Hingga sore menjelang kegelapan

Ia telah lelah
Memilih untuk lepas begitu saja
Daripada hidup dalam keraguan
Lebih baik mengalah demi kebenaran

Ia telah lelah
Bulir air matanya mengering
Membentuk sebuah jalan di tengah pipinya
Sorot matanya tajam memandang ke depan
Dengan kaki yang tak lagi menginjak tanah

Ia telah lelah
Memilih untuk pergi begitu saja
Meninggalkan luka seisi dunia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline