Lihat ke Halaman Asli

PKS, Koalisi, dan Dukungan Penuh Rakyat atas Langkah PKS

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berita paling panas hari ini adalah berita tentang rencana dikeluarkannya PKS dari koalisi. sebagaimana diberitakan dalam banyak media. dan posisi PKS saat ini adalah menunggu surat resmi dari SBY
http://news.detik.com/read/2013/06/12/154022/2271440/10/pks-tunggu-surat-cerai-dari-sby?9911012

sangat menarik pembahasa tentang koalisi di kabinet ini. sebagian orang yang lebih sepakat dengan logika bahwa jika berkoalisi maka partai terbesar harus diikuti walaupun salah, dan oposisi tugasnya mengkritik walaupun benar. ketika PKS lahir dengan konsep koalisi kritis, banyak pihak yang terperanjat.

sebagian  orang yang terbiasa "membebek" maka akan menganggap PKS sebagai partai munafiq.

benarkah demikian?

nyatanya PKS dikeluarkan dari koalisi dalam kondisi membela kepantingan rakyat. efeknya adalah dukungan yang sangat luas dari masyarakat.

menurut survey yang dilakukan oleh tempo dalam link berikut
http://www.tempo.co/jajak/indikator/

dengan pertanyaan "Menurut Anda, apakah langkah PKS menolak kenaikan BBM adalah sikap yang tepat?"
maka sekitar 90% rakyat mendukung langkah PKS
tersebut.

nah anehnya adalah ada sebagian orang justru memutarbalikkan fakta ini dengan mengatakan

PKS Dikeluarkan dari Koalisi dalam Keadaan Kotor


sungguh keji tuduhan palsu itu. PKS justru dikeluarkan dari koalisi dengan mendapat dukungan penuh dari rakyat.
lantas dengan sangat prematur kesimpulan absurdpun dibuat hanya berbekal asumsi yang sangat dipaksakan. silakan buka link berikut

http://politik.kompasiana.com/2013/06/12/pks-dikeluarkan-dari-koalisi-dalam-keadaan-kotor-568198.html

disitu dikatakan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline