Lihat ke Halaman Asli

Junaedi SE

Crew Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID)

Spirit Juara dan Sportivitas Atlet Indonesia di Olympiade Tokyo 2020

Diperbarui: 22 Juli 2021   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

            Akhirnya  Olympiade Tokyo 2020, yang akan dilaksanakan 23 Juli -- 8 Agustus 2021 jadi juga dihelat ditengah -- tengah laju pandemi Covid -- 19 masih tinggi. Juga di tengah -  tengah adanya pro dan kontra dari warga Jepang sendiri terkait perhelatan Olympiade Tokyo 2020.  Presiden International Olympic Committee (IOC) menyatakan bahwa Olympiade 2020 di Tokyo masih sesuai jadwal, demikian dikatakan oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari.

            Indonesia memberangkatkan 28 atlet plus satu cadangan,  25  tim offisial dan 23 orang personel tim head quarter Chief de Mission, dari 8 cabang olah raga (cabor). Kedelapan cabor tersebut yaitu atletik, panahan, dayung, menembak, bulu tangkis, angkat besi, renang dan selancar. Dari kedelapan cabor yang diikuti oleh Indonesia sepertinya sudah dipersiapkan dengan matang oleh atlit dan tim pelatihnya. Tetapi berjuang di tengah -- tengah pandemi Covid -- 19, bukanlah hal yang mudah, salah -- salah bisa menjadi bomerang sendiri bagi semua kontingen dari Indonesia dari para warga net (+62) yang jeli melihat sisi -- sisi lain faktor keberhasilan dan kegagalan kontingen Indonesia dalam meraih medali di Olympiade Tokyo 2020.

            Belum lagi tudingan miring dari media asal China, Aiyuke yang menyindir  bahwa Indonesia hanya mengandalkan satu cabor yaitu bulu tangkis saja, itu pun untuk nomor ganda putra saja. Benar atau tidaknya tudingan ini, yang bisa menjawab hanya kontingen Indonesia sendiri. Jika kontingen yang diberangkatkan mampu menjawab tudingan miring ini, saya angkat topi pada kontingen ini, tetapi jika hasilnya sesuai dengan yang ditudingkan media China ini, mending yang diberangkatkan satu cabor saja, untuk nomor ganda putra saja. Ngirit anggaran, terkait efisiensi dan efektivitas anggaran. Kalau dalam kondisi pandemi Covid -- 19, ada skala prioritas anggaran. Mana yang harus diutamakan terlebih dahulu, penanganan Covid -- 19 atau prioritas kemajuan olah raga tanpa prestasi yang membanggakan Indonesia di dunia international.

            Sportivitas bertanding para atlit dalam delapan cabor  yang diikuti  jika menjadi pilihan utama  jangan tanggung -- tanggung dilakukan oleh semua atlit Indonesia, dengan  membuktikan kepada dunia bahwa dalam situasi dan kondisi pandemi Covid -- 19 pun Indonesia dapat berprestasi dan dapat meraih medali emas untuk delapan cabor yang diikuti oleh kontingen Indonesia. Spirit Juara dan Sportivitas Atlit dalam bertanding di Olympiade Tokyo 2020, yang dilaksanakan di tengah -- tengah pandemi Covid -- 19 hendaknya sudah tertanam di dalam dada para atlit Indonesia. Tidak ada kata gagal, yang ada adalah perolehan medali emas.

            Saya kira, kalau semua kontingen Indonesia yang diberangkatkan dapat membuktikan di ajang Olympiade Tokyo 2020, saya yakin seyakin -- yakinnya akan mematahkan tudingan miring yang menyindir  bahwa Indonesia hanya mengandalkan satu cabor yaitu bulu tangkis saja, itu pun untuk nomor ganda putra saja. Juga akan membuat warga net (+62) berbalik seratus delapan puluh derajat mendukung atlit -- atlit Indonesia.

JUNAEDI, S.E., Tim Media Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline