Desa makin cakap digital. Demikian barangkali yang akan saya tuliskan, saya mulai dari desa inspiratif sekaligus inovatif yaitu Desa Panggungharjo. Panggung Tanggap Covid-19 (PTC -19) adalah strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Panggungharjo dalam menanggulangi Pandemi Covid-19 dengan mendata semua informasi warga desa terkait tingkat imunitas dan kesehatan warga desa serta dampak adanya pandemi Covid-19 melalui aplikasi google form. Media informasi digital ini dapat dilakukan secara aktif oleh warga desa dari mulai RT, Padukuhan hingga Pemerintah Desa.
Dengan di dukung oleh WAG PTC-19 Padukuhan hasilnya cukup efektif. Ketika ada larangan terkait interaksi sosial antar warga desa, dalam hal beribadah, dalam hal persekolahan, dalam hal bekerja, dalam hal kegiatan sosial kemasyarakatan, sepertinya media, komunikasi dan informasi digitallah sebagai satu -- satunya solusi yang paling tepat.
Pandemi Covid-19, mau tidak mau merekonstruksi semua tatanan yang telah dijalankan selama ini. Oleh karena itu, butuh pemikiran baru, gagasan baru, butuh perubahan arah baru yang tepat untuk dilakukan oleh semua lapisan warga desa, tak terkecuali usaha milik warga desa.
Desa dituntut untuk menghadirkan platform digital dan marketplace baru untuk memasarkan produk -- produk warga desa dan mencari solusi bagaimana caranya agar uang yang beredar di Desa Panggungharjo tidak lari ke luar Desa Paanggungharjo. Dengan dimotori oleh SDM yang selama ini menggawangi PTC -19 dibuatlah palatform digital baru bernama pasardesa.id.
Dengan intervensi Pemerintah Desa, dalam menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tujuannya agar uang yang beredar di Desa Panggungharjo tidak lari ke luar Desa Panggungharjo, maka kebijakan yang diambil Pemerintah Desa Panggungharjo adalah dengan mensyaratkan belanja kebutuhan pokok melalui platform digital pasardesa.id.
Disamping untuk mengamankan uang beredar, juga sangat efektif untuk memproteksi warga desa agar tidak ke mana -- mana, setelah adanya imbauan dari Pemerintah Pusat untuk di rumah saja. Dengan model ekonomi berbagi, pasardesa.id mampu mampu membangun kolaborasi dan solidaritas antar warga desa.
Pasardesa.id adalah aplikasi berbasis social -- commerce yang mewadahi produk-produk unggulan desa untuk dipasarkan kembali ke pasar yang lebih luas, karena bukan hanya memasarkan kebutuhan rumah tangga dan pangan, tetapi juga melayani paket -- paket wisata desa dan industri kreatif yang berkualitas bagus. Setelah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa. Maka pasardesa.id melebarkan sayapnya bekerja sama dengana BUMDes di seluruh Indonesia dalam rangka berkolaborasi dan bersoladaritass dengan metode ekonomi berbagi. Saat ini, sudah ada 16 BUMDes dan UMKM yang sudah bergabung dalam platform digital ini.
Saat ini, CEO Pasardesa.id, Sholahuddin Nur Azmy di minta berbagi pengalaman oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika dalam program Literasi Digital Nasional bertema 'Indonesia Makin Cakap Digital 2021' dari bulan Mei sampai dengan bulan Desember 2021 secara virtual. Dalam kesempatan ini, ia diminta untuk memaparkan terkait Digital Ethic (aturan bertransaksi dalam dunia digital). Pelatihan ini diikuti oleh 514 Kabupaten dan kota ini telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi.
JUNAEDI, S.E., Tim Media Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H