PISANG adalah salah satu tanaman yang bisa berproduksi sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Tanamannya bisa tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Hampir semua bagian dari tanaman pisang ini bisa dimanfaatkan. Buahnya, sebagai produk utama, juga sangat digemari masyarakat baik sebagai buah segar maupun dalam bentuk olahan. Selain itu, buah pisang juga mudah ditemui atau dibeli, baik di pasar-pasar tradisional sampai pasar-pasar modern.
Selain buahnya, bunga atau jantung pisang juga seringkali dimanfaatkan sebagai sayuran yang eksotis yang kaya nutrisi maupun olahan yang bisa menjadi sumber ekonomi.
Jantung pisang adalah bunga pisang yang dominan berwarna ungu atau merah tua di bagian luarnya, berada pada ujung tandan pisang yang telah melalui pembuahan. Bagian tengahnya berwarna putih kekuningan dan bagian inilah yang dimanfaatkan sebagai sayuran atau bahan makanan.
Di kampung saya, jantung pisang biasa dimasak menjadi sayur pecel, campuran sayur lodeh, campuran urap-urap, maupun disandingkan atau dipenyet dengan sambal terasi.
Jantung pisang yang paling sering disayur dari jenis pisang kepok, dan sangat jarang menggunakan dari jenis pisang lain. Pisang kepok mudah mengolahnya dan rasanya lebih enak. Sedangkan jenis lain terkadang perlu perlakuan khusus untuk menghilangkan getah ataupun rasa sepat dan pahitnya.
Di pasar-pasar di sekitar saya, harga per buah sekitar 5.000 sampai belasan ribu per buah tergantung dari ukurannya. Meskipun demikian, tak selalu tersedia setiap saat karena memang agak sulit mendapatkan jantung pisang kapok ini.
Namun, di beberapa daerah jantung pisang seringkali dianggap sebagai limbah pertanian sehingga hanya dibuang begitu saja atau dijual dengan harga murah.
Sekitar 2008-2010, ketika saya tinggal di kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang memang terkenal dengan hasil bumi buah pisang, jantung pisang ini di jual di pasar-pasar seharga 500 rupiah (perbandingan harga di Jombang waktu itu 2.500,- per jantung pisang).
Di kawasan ini, jantung pisang sangat melimpah, karena produksi pisang juga sangat tinggi, yang setiap minggu dua kali, ber-truk-truk buah pisang dinaikan kapal diangkut ke Surabaya.